Sentimen
Undefined (0%)
25 Mar 2025 : 16.26
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kurs Rupiah Melemah 0,27%, Jadi Rp16.612 per Dollar AS

25 Mar 2025 : 16.26 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Kurs Rupiah Melemah 0,27%, Jadi Rp16.612 per Dollar AS

Espos.id, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa (25/3/2025) sore melemah sebesar 44 poin atau 0,27% menjadi Rp16.612 per dollar AS dari sebelumnya Rp16.568 per dollar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia hari ini, juga melemah ke level Rp16.622 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.561 per dollar AS. Indeks dollar AS terlihat menguat 0,18% ke posisi 104,122.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dollar AS. Rupee India melemah 0,18%, baht Thailand melemah 0,11%, dan peso Filipina melemah 0,45%. Sementara itu, mata uang lainnya yakni dollar Taiwan melemah sebesar 0,15%, yuan China melemah 0,04%, ringgit Malaysia melemah 0,07%, won Korea melemah 0,04%, dollar Singapura melemah 0,07%, dan dollar Hong Kong melemah 0,01%, sedangkan yen Jepang menguat tipis 0,02%.

Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai tantangan global yang ditandai tren proteksionisme dan faktor sentimen domestik menekan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS. “Pertumbuhan ekonomi pada 2025 hanya akan sebesar 4,9%, lebih rendah ketimbang prediksi sebelumnya di angka 5,1%,” ujarnya. Penurunan tersebut mencerminkan outlook investasi yang lebih lemah dan kenaikan risiko perdagangan dari ancaman kebijakan bea masuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menurut Ibrahim, perekonomian Indonesia sudah menunjukkan kelesuan bahkan ketika ancaman bea masuk Trump belum terlalu memanas. Arus pemutusan hubungan kerja besar-besaran yang melanda industri padat karya seperti tekstil, telah melemahkan konsumsi rumah tangga. Selain itu, ketidakpastian yang menyertai transisi kepemimpinan di Indonesia maupun AS berdampak pada permintaan kredit.

“Walaupun Bank Indonesia telah melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF [Domestic Non Deliverable Forward]. Namun, kekhawatiran investor telah meningkat karena inisiatif fiskal ekspansif Presiden Prabowo Subianto telah menyebabkan pemotongan anggaran yang signifikan di sektor-sektor penting seperti pendidikan dan pekerjaan umum. Akibatnya, pasar saham mengalami penurunan tajam terus-menerus bulan ini,” ungkap dia.

Pada 2 April, tensi ketegangan perdagangan global diperkirakan akan meningkat seiring kebijakan tarif timbal balik dari AS, walaupun ada sebagian negara yang mendapatkan keringanan.

“Presiden Donald Trump berencana untuk menerapkan pendekatan yang lebih selektif terhadap tarif timbal balik mulai bulan depan. Alih-alih mengenakan pungutan yang luas di seluruh industri, pemerintahan Trump diharapkan untuk fokus pada negara-negara dengan ketidakseimbangan perdagangan yang signifikan dengan AS,” kata Ibrahim.

 

Sentimen: neutral (0%)