Sentimen
Undefined (0%)
25 Mar 2025 : 16.40
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Semarang

Kasus: kecelakaan

Panduan Riding Aman dan Selamat saat Silaturahmi di Hari Raya Idulfitri

25 Mar 2025 : 16.40 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Panduan Riding Aman dan Selamat saat Silaturahmi di Hari Raya Idulfitri

Esposin, SEMARANG--Lebaran atau Idulfitri adalah momen yang dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain sebagai hari kemenangan setelah sebulan berpuasa, Lebaran juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan tetangga.

Tradisi seperti silaturahmi (berkunjung ke rumah sanak saudara) dan sungkem (bersimpuh kepada orang tua atau sepuh sebagai bentuk penghormatan) menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.

Namun, di balik kegembiraan tersebut, ada risiko yang perlu diwaspadai, terutama bagi pengendara sepeda motor yang menjadi tulang punggung mobilitas jutaan masyarakat Indonesia selama mudik dan hari raya. 

Alasan utama pemilihan sepeda motor untuk mudik adalah kepraktisan, biaya lebih terjangkau, dan kemampuan menjangkau daerah pelosok yang kurang terakses kendaraan umum. Setelah tiba di kampung halaman, aktivitas silaturahmi dan sungkem sering kali masih mengandalkan motor untuk berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya.

Kondisi ini meningkatkan potensi kecelakaan lalu lintas jika kewaspadaan tidak dijaga akibat kelelahan atau kecepatan tinggi, dan melanggar rambu lalu lintas.

Beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan oleh pengendara motor selama hari raya Lebaran meliputi:

  • Kepadatan lalu lintas
    Jalanan di perkotaan maupun pedesaan cenderung lebih ramai selama Lebaran. Arus kendaraan yang padat, ditambah dengan emosi pengendara yang ingin cepat sampai.
  • Kondisi fisik yang lelah
    Perjalanan mudik yang panjang, ditambah aktivitas silaturahmi berhari-hari, dapat menyebabkan kelelahan fisik.
  • Muatan berlebihan
    Tradisi membawa oleh-oleh (seperti ketupat, kue lebaran, atau parsel) seringkali membuat motor kelebihan muatan. Barang bawaan yang tidak diikat dengan baik bisa mengganggu keseimbangan.
  • Anak-anak yang ikut dalam perjalanan
    Saat mengunjungi keluarga, banyak pengendara membawa anak-anak tanpa perlengkapan keselamatan memadai, seperti helm khusus anak.
  • Cuaca tidak menentu
    Di musim hari raya di Indonesia saat ini berpotensi hujan mendadak. Jalanan licin dan genangan air bisa mengurangi traksi ban motor.

Tradisi sungkem dan silaturahmi adalah wujud penghormatan kepada keluarga, tetapi keselamatan jiwa harus menjadi prioritas. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk tetap berhalalbihalal dengan selamat yaitu :

  1. Batasi jumlah kunjungan
    Rencanakan kunjungan ke keluarga terdekat terlebih dahulu. Atau sepakat berkumpul seluruh keluarga dan kerabat dekat di tempat tertentu sehingga mengurangi jadwal perjalanan. Manfaatkan teknologi seperti video call untuk bersilaturahmi dengan kerabat yang jauh.
  2. Hindari sungkem di jalan raya
    Tradisi sungkem sebaiknya dilakukan di rumah, di pinggir jalan saat sedang berkendara tidak selayaknya dan pantas dilakukan. Pastikan lokasi parkir aman dan tidak menghalangi arus lalu lintas.
  3. Bijak dalam membagi waktu
    Jangan memaksakan diri mengunjungi semua kerabat dalam satu hari. Kecapaian bisa mengganggu konsentrasi saat kembali berkendara.

Lebaran adalah momen untuk merayakan kemenangan dan kebersamaan, tetapi keselamatan tetaplah utama. Bagi pengendara motor, kesadaran akan risiko dan disiplin dalam berkendara adalah kunci agar tradisi silaturahmi dan sungkem tidak berujung duka.

“Dengan persiapan matang, kepatuhan pada aturan, dan manajemen waktu yang baik, kita bisa mewujudkan Lebaran yang penuh makna tanpa kecelakaan, Selamat Hari Raya Idulfitri, mohon maaf lahir dan batin dan yang terpenting, #Cari_aman, kembali dengan cerita bahagia,” pesan Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, Oke Desiyanto, Selasa (25/3/2025).

 

Sentimen: neutral (0%)