Esposin, SOLO - Momen Lebaran bisa dikatakan menjadi momen bagi masyarakat di Indonesia untuk menampilkan menu-menu istimewa di meja makannya untuk menjamu saudara-saudara yang berkunjung. 

Namun perlu diingat, menjaga pola makan dan menjaga asupan tetap harus dijaga. Jangan sampai usia Lebaran justru berdampak pada masalah kesehatan.
 
Jika bicara menu-menu istimewa tersebut, tidak dipungkiri, beberapa di antaranya bisa jadi merupakan menu-menu yang kaya akan kolesterol. Seperti makanan bersantan, makanan berlemak, makan dan minuman manis-manis dan lainnya. 

"Saat Lebaran biasanya akan banyak menu makan yang disiapkan. Namun yang jelas potensi makanan bersantan, goreng-gorengan itu tinggi lemak jenuh dan menyebabkan kolestreol naik," kata Dokter Penyakit Dalam Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. Ahmad Akbar, Sp.PD.

Potensi tersebut akan lebih tinggi ketika dipadukan dengan minuman manis. Menurutnya gula juga menjadi pemicu peradangan, sehingga memicu naiknya kolesterol untuk menutupi kerusakan pembuluh darah.

Dia menyarankan, ketika saat Lebaran nanti harus mengonsumsi daging, maka pilihlah daging yang rendah lemak. Selain itu takaran konsumsi juga disarankan dalam porsi sedang atau tidak berlebihan. Untuk mengimbanginya, disarankan untuk perbanyak konsumsi serat seperti buah, sayuran dan biji-bijian.
 
Tidak kalah penting, konsumsi air 2 liter per hari untuk menetralisir makanan yang masuk dalam tubuh. "Selain asupan, manajemen stres, olahraga, tidur yang cukup juga harus diperhatikan agar tidak memicu naiknya hormon stres naik," jelasnya.