Sentimen
Undefined (0%)
25 Mar 2025 : 09.26
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sukoharjo

Kampung Pintar Sukoharjo, Ini Contoh Sukses Pemanfaatan Teknologi di Desa

25 Mar 2025 : 09.26 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Kampung Pintar Sukoharjo, Ini Contoh Sukses Pemanfaatan Teknologi di Desa

Esposin, SUKOHARJO–Pemerintah desa merespons positif program Kampung Pintar 1 Desa 1 Produk Unggulan yang segera digulirkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo. Program ini diyakini mampu merangsang kreativitas pemerintah desa dan masyarakat menciptakan ivonasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Sekretaris Desa Ngemplak, Kecamatan Kartasura yang juga Kepala Perpustakaan Ngudi Ilmu, Endang Mulyaningsih, Sabtu (22/3/2025), menyampaikan pemanfaatan teknologi informasi tak hanya menyasar pelayanan publik dasar, tetapi juga layanan perpustakaan desa. 

Pemanfaatan teknologi ini untuk mendongkrak minat membaca masyarakat, utamanya generasi muda. Langkah itu dilakukan Perpustakaan Ngudi Ilmu. Saat ini, Perpustakaan Ngudi Ilmu menjadi satu-satunya perpustakaan desa berbasis digital di Kabupaten Sukoharjo

“Program 1 Desa 1 Produk Unggulan diharapkan mampu mendorong desa-desa lain di Sukoharjo untuk bertranformasi digital. Kami juga berharap bermunculan perpustakaan online di desa lain. Tidak hanya di Desa Ngemplak, Kartasura,” ucap Endang.

Dia melanjutkan perpustakaan Ngudi Ilmu juga menerapkan konsep inklusi sosial yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberdayakan beragam potensi desa. Kegiatan perpustakaan tak sekedar mendongkrak tingkat literasi masyarakat, tetapi juga memangkas kesenjangan informasi, meningkatkan jejaring sosial, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ada empat layanan utama di Perpustakaan Ngudi Ilmu, yakni peduli ibu, peduli anak, peduli teknologi informasi, serta peduli usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). “Perpustakaan menjadi sarana untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Para ibu-ibu mendapat pengetahuan dengan membaca buku lalu pengetahuannya itu diimplementasikan untuk membuka usaha. Misalnya, usaha kerajinan cocodama dan telur asin yang kini pemasarannya merambah di luar Kartasura,” ujar Endang.

Dia berharap pemerintah desa lain berkomitmen menumbuhkan inovasi dengan menggali potensi melalui Program Kampung Pintar. Komitmen itu menjadi modal utama pemerintah desa untuk mengalokasikan anggaran inovasi yang memanfaatkan teknologi.

“Pemerintah desa bisa mengalokasikan anggaran yang bersumber dari dana desa. Namun, terlebih dahulu harus ada komitmen kuat dari pemerintah desa,” papar Endang.

Sementara itu, Kepala Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Sarjanto, mengatakan pemerintah bisa memfasilitasi pengembangan pemasaran produk unggulan di masing-masing desa. Sehingga, produk unggulan desa tidak hanya dipasarkan di wilayah Soloraya, tetapi juga daerah lain di Tanah Air. Hal ini bisa memperkuat branding produk unggulan di setiap desa. 

“Branding produk unggulan harus diperkuat, sehingga masyarakat di daerah lain mengenal produk unggulan tersebut. Warga Sukoharjo pasti paham jambu air berasal dari Desa Pranan, Kecamatan Polokarto. Namun, belum tentu warga daerah lain tahu jambu air dari Pranan. Nah, ini perlu fasilitasi dari pemerintah dengan berbagai kegiatan,” ulas Sarjanto.

Jigong, sapaan akrabnya, optimistis program Kampung Pintar 1 Desa 1 Produk Unggulan menjadi pemantik bagi pemerintah desa dan stakeholders lebih kreatif menggali potensi dan menciptakan inovasi yang bertujuan memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Sentimen: neutral (0%)