Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait

Djoko Setijowarno
Besok, Bus Mudik Gratis Lebaran 2025 Diprediksi Mulai Berdatangan di Kota Solo
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO -- Bus mudik gratis Lebaran 2025 diperkirakan mulai berdatangan di Kota Solo pada Rabu (26/3/2025). Jumlah bus mudik gratis Lebaran tujuan Kota Solo mencapai 120-an unit.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Taufik Muhammad, mengatakan sejumlah bus mudik gratis yang dijadwalkan tiba di Solo, Rabu, antara lain bus bantuan dari Pemkot Solo, Pemprov Jakarta, Pemprov Banten, dan Jasa Raharja.
“Bus tujuan Solo totalnya ada 120-an [program mudik gratis Lebaran 2025 dari berbagai instansi],” papar Taufiq kepada wartawan seusai memberangkatkan tiga unit bus mudik gratis ke Jakarta di Balai Kota Solo, Selasa (25/3/2025)
Menurut dia, Pemkot Solo serta pemerintah daerah lainnya mendukung program mudik gratis Lebaran 2025 yang dikoordinasikan oleh Pemprov Jateng dengan mengirim sejumlah unit bus ke Jakarta.
Peserta yang bisa mengikuti mudik gratis Dishub Solo merupakan pekerja informal, seperti asisten rumah tangga, pedagang kaki lima (PKL), buruh pabrik, buruh bangunan, ojek online, sopir angkutan umum, kelompok berkebutuhan khusus, dan warga Jateng yang tidak mampu lainnya.
Peserta harus memiliki KTP Jawa Tengah, kelahiran Jawa Tengah, atau memiliki tempat tinggal di Jawa Tengah. Satu keluarga bisa mendaftar maksimal empat orang.
Menurut dia, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota di Jawa Tengah hanya diminta untuk menyediakan bus mudik gratis, tidak termasuk untuk arus balik gratis. Namun ada sejumlah instansi yang menyediakan program balik gratis.
“Kalau yang arus balik itu yang ada dari Kemenhub. Kemenhub ada, dari Pemprov ada tapi menggunakan kereta, kereta api sama kapal laut,” ungkap dia.
Dia mengatakan program mudik dan balik gratis Kemenhub termasuk untuk layanan pengiriman sepeda motor. Sepeda motor dinaikkan truk dan pemilik kendaraan naik bus. Menurut Taufiq, program mudik gratis efektif untuk mengurangi angka kecelakaan, terlebih untuk pengguna sepeda motor.
Akademisi Prodi Teknik Sipil dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menjelaskan sepeda motor tidak dianjurkan untuk mudik karena berisiko tinggi terlibat kecelakaan lalu lintas. Sepeda motor merupakan kendaraan yang paling sering terlibat kecelakaan lalu lintas.
“Sepeda motor menyumbang korban kecelakaan lalu lintas tertinggi. Berpotensi berbahaya, jika berboncengan lebih dari satu orang dan membawa barang yang berlebihan,” ungkap dia melalui WhatsApp kepada Espos.
Menurut dia, mudik Lebaran menggunakan sepeda motor mulai marak sejak 2005. Pada tahun itu, terbit kebijakan pemerintah untuk pembelian sepeda motor tidak harus lunas. Ada kemudahan memiliki sepeda motor dengan uang muka dan mengangsur setiap bulan.
Dampaknya, produksi sepeda motor yang sebelum 2005 hanya di kisaran 2 juta-3 juta unit per tahun, melesat jadi 7 juta-8 juta unit setiap tahun.
“Demikian pula pada saat mudik lebaran, semula pemudik yang selalu memadati terminal penumpang untuk berebutan memasuki bus yang akan berangkat, beralih menggunakan sepeda motor ke kampung halaman, terminal mulai sepi setiap Lebaran. Jalan mulai dipadati sepeda motor, tidak hanya mobil,” ungkap dia.
Sentimen: neutral (0%)