Esposin, SOLO - Apple menginvestasikan dana senilai Rp1,64 triliun untuk mendukung rencana peralihan ke rantai pasokan energi terbarukan hingga 100% pada akhir dekade ini.

Perusahaan raksasa di bidang teknologi itu berkomitmen hingga 720 juta yuan atau $99,3 juta (setara Rp1,64 triliun) untuk melanjutkan proyek pengembangan energi baru terbarukan di Tiongkok sejak 2018. Selama empat tahun, Apple telah menginvestasikan $300 juta atau setara Rp4,9 triliun.

Hasil dari investasi pertama dianggap telah melampaui target dengan dibangunnya lebih dari 1 gigawatt proyek tenaga angin dan surya di 14 provinsi di Tiongkok. Dengan investasi baru tersebut, Apple akan menambah sekitar 550.000 megawatt-jam kapasitas tenaga angin dan surya setiap tahunnya.

“Pemasok kami di Tiongkok mendorong kemajuan kelas dunia dalam manufaktur cerdas dan ramah lingkungan. Kami bangga dapat memperdalam kolaborasi kami dengan pemasok di seluruh Tiongkok untuk mendorong inovasi, peluang, dan kemajuan bagi planet kita bersama,” kata COO Apple Jeff Williams dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Quartz, Selasa (25/3/2025).

Dana baru tersebut dikelola oleh perusahaan manajemen aset asal Inggris Schroders. Ini merupakan cara Apple untuk mewujudkan komitmen pada penggunaan energi terbarukan, "Selain itu juga bertujuan untuk menghasilkan keuntungan finansial bagi para investor," kata perusahaan itu.

Dana energi bersih di Tiongkok mendukung misi perusahaan untuk mencapai netralitas karbon melalui rantai pasokan dan siklus hidup produk Apple. Apple juga menambahkan bahwa sekitar dua pertiga produknya di Tiongkok saat ini bergantung pada pasokan energi terbarukan.

Secara terpisah, Apple mengatakan pada bulan Februari bahwa mereka berencana untuk berinvestasi $500 miliar selama empat tahun ke depan untuk mendukung manufaktur dalam negeri dan pengembangan kecerdasan buatan di AS.