Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Hari Raya Nyepi
Kab/Kota: Kuala Lumpur, Shanghai
Tokoh Terkait

Morgan
Dibuka Menguat 36,77 Poin, IHSG Hari Ini Diprediksi Rebound
Espos.id
Jenis Media: Bisnis

Esposin, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (25/3/2025) diperkirakan berbalik menguat (rebound) di tengah pelaku pasar mencermati hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) perbankan berkapitalisasi pasar besar (big cap banks).
IHSG dibuka menguat 36,77 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.413,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,36 poin atau 0,79 persen ke posisi 686,38.
"IHSG hari ini diprediksi bergerak rebound dalam range 6.100 sampai 6.240," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa seperti dilansir Antara.
Dari dalam negeri, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) resmi mengumumkan struktur kepengurusan lengkap, dengan sektor strategis meliputi ketahanan pangan dan energi, hilirisasi, serta infrastruktur digital.
Selain itu, pada pekan ini, pelaku pasar mencermati momentum RUPS big cap banks di tengah potensi aksi profit taking sebelum libur panjang bursa memperingati Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Idul FItri.
Dari mancanegara, pelaku pasar mempertimbangkan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang lebih fleksibel. Optimisme ini senada dengan pengenaan tarif yang berpotensi terjadi hanya pada 15 negara tertentu.
Dari Asia, bursa Asia Pasifik kembali lanjutkan reli di tengah Morgan Stanley yang menaikkan proyeksi PDB China tahun 2025 yang sebesar 50 bps menjadi 4,5 persen.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (24/3/2025), indeks S&P 500 melonjak 1,76 persen atau 100,01 poin menjadi 5.767,57, indeks Nasdaq Composite naik 2,27 persen atau 404,54 poin ke 18.188,59, serta indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 1,42 persen atau 597,97 poin ke 42.583,32,
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 270,14 poin atau 0,72 persen ke 37878,63, indeks Shanghai melemah 1,95 poin atau 0,06 persen ke 3.368,08, indeks Kuala Lumpur menguat 9,99 poin atau 0,66 persen ke 1.513,81, dan indeks Strait Times menguat 33,52 poin atau 0,84 persen ke 3.969,09.
Fundamental Kuat
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan volatilitas pasar saham Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, lebih disebabkan seiring adanya persepsi pelaku pasar terhadap dinamika ekonomi hingga politik yang sedang terjadi di domestik.
Ia memastikan, dari sisi fundamental kinerja- kinerja perusahaan tercatat di BEI cenderung masih kuat dan solid.
“Yang terjadi di pasar modal Indonesia dalam beberapa waktu terakhir merupakan suatu gambaran persepsi pelaku pasar. Kita tidak bicara fundamental, tetapi persepsi yang tumbuh di investor,” ujar Iman di Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Ia mencontohkan, pada perdagangan sesi I, Senin (24/3/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi signifikan 261,22 poin atau 4,17 persen ke posisi 5.996,96,
Namun, pada saat adanya pengumuman struktur kepengurusan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada perdagangan sesi 2 hari itu, koreksi IHSG cenderung mulai membaik dan ditutup melemah 96,96 poin atau 1,55 persen ke posisi 6.161,22.
“Kalau kita lihat, indeks sempat turun menyentuh hampir lima persen. Lalu, ketika pengumuman Danantara itu kembali menjadi berkurang negatifnya. Itu sebagai bukti bahwa Indonesia butuh persepsi,” tutur Iman.
Dalam kesempatan sama, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik meyakini kehadiran BPI Danantara dapat memberikan kontribusi positif bagi pasar modal Indonesia.
Adapun, kontribusi positif itu utamanya bagi investor, khususnya investor ritel yang dalam beberapa waktu ini melakukan aksi akumulasi.
“Tentu bukan harapan, tetapi kita bersama- sama meyakini kalau keberadaan Danantara diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pasar modal Indonesia, khususnya kepada investor, khususnya investor retail yang akhir- akhir ini melakukan akumulasi,” ujar Jeffrey.
Sebagai informasi, sejak awal tahun IHSG tercatat melemah 931,21 poin atau 13,13 persen year to date (ytd) dari posisi 7.164 pada 2 Januari 2025 ke posisi 6.161,22 pada 24 Maret 2025.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Espos.id tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Sentimen: neutral (0%)