Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang
Kasus: HAM
Demo UU TNI Ricuh, Ketua BEM Unnes Dipukul & Dicari Polisi
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kuat Nursiam, mengaku mengalami kekerasan dan dicari polisi usai aksi demonstrasi menolak revisi Undang-Undang (UU) TNI pada Kamis (20/3/2025). Ia berencana melaporkan dugaan intimidasi dan tindakan represif aparat ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
“Kami sedang mendata mahasiswa yang menjadi korban kekerasan dan intimidasi. Setelah itu, kami akan membawa kasus ini ke Komnas HAM,” ujar Kuat Nursiam kepada Espos, Senin (24/3/2025).
Dugaan Kekerasan oleh Aparat
Menurut Kuat, sedikitnya tujuh mahasiswa mengalami kekerasan saat demonstrasi berakhir ricuh. Ia sendiri mengaku dipukuli oleh lima anggota polisi hingga mengalami luka robek di pelipis kanan.
“Saya berada di mobil komando, lalu ditarik paksa hingga jatuh. Saya dicekik, dijatuhkan ke tanah, dan ditendang di bagian pelipis. Ada dua luka,” ungkapnya.
Setelah aksi tersebut, Kuat dan beberapa mahasiswa lain mengaku mengalami intimidasi. Ia bahkan menyebut dirinya masuk daftar pencarian orang (DPO).
“Polisi mencari saya ke kampus, menyisir sembilan fakultas. Saya dapat informasi ada sembilan mahasiswa lain yang juga masuk DPO,” ujarnya.
Polisi Bantah Lakukan Intimidasi
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M. Syahduddi, membantah tuduhan bahwa pihaknya melakukan kekerasan atau mencari mahasiswa hingga ke kampus.
“Kemarin kami hanya mengamankan empat orang yang diduga provokator. Karena tidak terbukti, mereka kami kembalikan. Tidak benar kami mencari mahasiswa ke kampus,” tegasnya.
Meski begitu, Syahduddi meminta mahasiswa yang merasa menjadi korban kekerasan untuk melapor.
“Jika ada anggota kami yang terbukti melakukan kekerasan, pasti akan kami proses sesuai hukum,” pungkasnya.
Sentimen: neutral (0%)