Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pelni
Event: Ramadhan
Kab/Kota: Gunung, Surabaya
Arus Mudik di Pelabuhan Murhum Baubau Meningkat, Ribuan Orang Turun Kapal Regional 25 Maret 2025
Kompas.com
Jenis Media: Metropolitan
/data/photo/2025/03/24/67e15fd451287.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Arus Mudik di Pelabuhan Murhum Baubau Meningkat, Ribuan Orang Turun Kapal Tim Redaksi BAUBAU, KOMPAS.com – Jumlah arus mudik lebaran idul fitri 1446 hijriah di pelabuhan Murhum Baubau , Sulawesi Tenggara, mulai meningkat. Terlihat dari kapal pesiar nasional KM Gunung Dempo jumlah pemudik yang turun di pelabuhan Murhum Baubau mencapai sekitar 1.656 orang, Senin (24/3/2025) sore. Djasman, Kepala Cabang Pelni Baubau mengatakan, aktivitas arus mudik mulai menunjukkan adanya kenaikan di pelabuhan Murhum Baubau. “Untuk kapal Gunung Dempo ini penumpang yang turun itu sebanyak sekitar 1.656 orang, lalu penumpang yang naik ke arah timur ada sekitar 190 orang, dan penumpang lanjutan ada 545 orang,” kata Djasman, saat ditemui di pelabuhan Murhum, Senin. KM Gunung Dempo berlayar dari Jakarta, Surabaya, Makassar dan Baubau, dengan memuat penumpang sekitar 2.201 penumpang. Diperkirakan puncak arus mudik di Pelabuhan Murhum terjadi pada Selasa (25/3/2025) dan Rabu (26/3/2025). Pada saat puncak arus mudik tersebut, Djasman mengatakan, semua penumpang datang dari wilayah timur Indonesia. “Semua penumpang dari arah Timur, ada kapal Sinabung dan Labobar, diperkirakan jumlah pemudik yang turun (di Baubau) selama ramadhan ini sebanyak 13 ribu orang,” ujar Djasman. Sementara itu, seorang penumpang kapal, Muhammad Aqshal mengaku, pemudik yang menggunakan kapal cukup padat dan berdesak-desakan. “Untuk kepadatan selama arus mudik ini, sudah pasti padat, yang berdesak-desakan itu saat masuk (kapal)," kata Aqshal. Namun dia mengapresiasi petugas yang dengan cekatan membantu penumpang. "Namun saya lihat petugas sendiri cukup cekatan untuk meminimalisir itu (desak-desakan) dengan cepat mengarahkan penumpang ke tempatnya,” sambungnya. Dia pun senang dengan fasilitas yang disediakan kapal selama perjalanan pulang kampung, mulai dari Wifi hingga makanan. “Walaupun berbayar, fasilitas tersebut (Wifi) dinikmati oleh penumpang kapal. Dan kalau dari segi makanan juga disediakan untuk yang mau sahur dan juga yang tidak puasa,” ucapnya. Seorang penumpang lain, Zabina, mengaku sengaja naik kapal pelni saat mudik karena tiketnya tidak terlalu mahal. “Saat ini naik pesawat harganya mahal, dari Jakarta ke Baubau, apalagi saya bersama keluarga. Sehingga kami memilih untuk mudik dengan menggunakan kapal pelni karena tiketnya tidak terlalu mahal,” kata Zabina. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (79.8%)