Kemenhut: Kebakaran Hutan Jadi Salah Satu Faktor Deforestasi 2024
Espos.id
Jenis Media: News

Esposin, JAKARTA -- Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyebutkan angka deforestasi di Indonesia mencapai 175.400 hektare pada 2024 dengan salah satu faktor terjadi pengurangan tutupan hutan itu karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/3/2025), Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Kemenhut Agus Budi Santosa menjelaskan hasil pemantauan menunjukkan luas tutupan berhutan di Indonesia pada 2024 mencapai 95,5 juta hektare dengan angka deforestasi netto mencapai 175.400 hektare.
"Karena ternyata dari angka deforestasi ini, sebagian besarnya itu akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan," kata Agus seperti dikabarkan Antara.
Selain kebakaran hutan lahan, lanjutnya, pembalakan liar atau illegal logging masih menjadi salah isu yang berpengaruh dalam pengurangan tutupan hutan di Tanah Air.
"Ada hutan primer, ada hutan sekunder. Yang paling banyak berubah dari hutan menjadi bukan hutan atau non-hutan, itu di kelas yang disebut dengan hutan sekunder," tambahnya.
Jumlah deforestasi netto 175.437,7 hektare didapatkan dari pengurangan deforestasi bruto 216.200 hektare dikurangi luas reforestasi 40.800 hektare untuk mendapatkan deforestasi netto. Dari luas deforestasi netto tersebut seluas 15.176,4 hektare masuk dalam jenis hutan primer dan 198.232,7 hektare dalam kategori hutan sekunder.
Sementara itu data luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia berdasarkan data sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi milik Kemenhut memperlihatkan luasan 376.805,05 hektare pada 2024.
Jumlah deforestasi pada 2024 sendiri memperlihatkan kenaikan, setelah sebelumnya pada 2023 data memperlihatkan deforestasi sebesar 121.100 hektare dan deforestasi 2021-2022 sebesar 104.000 hektare.
Hasil pemantauan luasan tutupan hutan Kemenhut itu dilakukan dengan dukungan sejumlah lembaga, termasuk citra satelit yang disediakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Informasi Geospasial serta sejumlah pihak lain.
Sentimen: neutral (0%)