Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: iKON
Kab/Kota: Sukoharjo
Tokoh Terkait

Etik Suryani
Desa di Sukoharjo akan Dibantu Angkat Potensi Jadi Produk Unggulan
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SUKOHARJO–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo akan membantu desa mengangkat potensi yang tersimpan menjadi produk unggulan agar mampu bersaing hingga skala nasional. Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.
Saat ini di setiap desa telah dipasang jaringan fiber optik dengan transmisi data yang kuat dan kencang. Tranformasi digital di perdesaan bakal memperkuat pelayanan publik melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Kebijakan tersebut merupakan realisasi Program Kampung Pintar 1 Desa 1 Produk Unggulan yang digagas Bupati Etik Suryani yang kembali memimpin Sukoharjo hingga 2030 mendatang. Program dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sukoharjo bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sukoharjo, mulai tahun ini.
Kepala DPMD Sukoharjo Rohmadi menyampaikan Sukoharjo memiliki 150 desa. Kondisi geografis dan sosial eknomi masing-masing desa berbeda-beda. Begitu pula potensi produk unggulan di setiap desa. Kondisi itu justru menjadi nilai tambah atau value added untuk memunculkan ikon produk unggulan yang berciri khas.
“Pemkab Sukoharjo bakal memfasilitasi [mengangkat] potensi masing-masing desa menjadi produk unggulan. Produk unggulan yang sudah ada menjadi ikon desa,” ucap Rohmadi.
Dia mencontohkan produk unggulan berupa barang seperti kerajinan rotan di Desa Trangsan, gamelan Jawa di Desa Wirun, atau jambu air di Desa Pranan. Pemerintah bakal membantu meningkatkan nilai produk unggulan itu agar bisa bersaing di level pasar regional dan nasional. Pengembangan produk unggulan tak hanya menyentuh lini usaha, tetapi juga dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), termasuk jaringan pemasaran.
“Kami berharap desa-desa lain memunculkan produk unggulan yang bisa menjadi ikon. Tidak hanya berwujud barang, bisa produk lain seperti wisata, bisnis online, dan sebagainya,” imbuh Rohmadi.
Selain produk berupa barang, program ini mendorong pemerintah desa menciptakan inovasi layanan dasar masyarakat setempat. Pendekatan pemberdayaan desa ini memanfaatkan teknologi di beragam lini kehidupan masyarakat desa. Hal ini mengacu pada enam prinsip kampung pintar, yakni masyarakat cerdas, ekonomi cerdas, tata kelola cerdas, lingkungan cerdas, kehidupan cerdas, dan mobilitas cerdas.
“Transformasi digital di perdesaan dengan mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat. Sehingga, mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa,” ujar Rohmadi.
Terpisah, Kepala Diskominfo Sukoharjo Suyamto mengatakan program Kampung Pintar membutuhkan infrastruktur instalasi jaringan internet yang kuat dan memadai. Masing-masing desa telah dipasang jaringan fiber optik dengan transmisi data yang lebih kuat dan kencang. Transformasi digital di perdesaan bakal memperkuat pelayanan publik melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Implementasi SPBE mampu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
“Dari aspek infrastruktur jaringan internet, masing-masing desa di Sukoharjo siap menerapkan inovasi pelayanan publik berbasis online. Harapan kami, bermunculan inovasi pelayanan publik yang mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” papar dia.
Sentimen: neutral (0%)