Sentimen
Undefined (0%)
23 Mar 2025 : 19.52
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Boyolali, Gunung, Klaten, Magelang, Salatiga, Semarang, Solo

Kasus: kecelakaan, Kemacetan

Mudik Lebaran, Ini Lokasi Rawan Macet dan Jalur Alternatifnya di Boyolali

23 Mar 2025 : 19.52 Views 6

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Mudik Lebaran, Ini Lokasi Rawan Macet dan Jalur Alternatifnya di Boyolali

Esposin, BOYOLALI -- Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu problem yang sulit dihindari pada masa mudik dan balik Lebaran 2025, termasuk di Boyolali. Karena itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali telah memetakan sejumlah ruas jalan yang berpotensi rawan macet pada Lebaran 2025.

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Keselamatan Dishub Boyolali, Didik Riyanto, mengatakan berdasarkan hasil pemetaan Dishub, ada tujuh titik yang rawan kemacetan saat arus mudik dan balik Lebaran 2025.

Pertama, di depan Pasar Ampel karena banyak kendaraan umum yang menunggu penumpang di depan pintu masuk pasar. Kedua, di depan Pasar Cepogo karena kontur jalan menurun dan banyak kendaraan yang masuk pasar.

Ketiga, persimpangan Eks Terminal Sunggingan Boyolali karena terdapat traffic light dan biasanya padat dengan kendaraan. Keempat, area Simpang Patung Kuda sampai depan Pasar Boyolali Kota rawan macet pada arus mudik Lebaran karena pasar tumpah serta adanya pedagang tiban yang menggunakan parkir.

“Ada pula pertemuan arus jalur alternatif Boyolali-Klaten serta keluar Exit Tol Boyolali yang rawan macet yaitu di Simpang Tiga Tugu Keris Logerit,” kata dia kepada Espos, Minggu (23/3/2024)..

Kemudian titik rawan macet selanjutnya ada di Pertigaan Bangak Banyudono karena merupakan traffic light dengan kendaraan yang padat. Didik mengatakan titik yang diwaspadai rawan macet juga berada di traffic light masuk ke tol Banyudono karena antrean kendaraan yang diperkirakan padat.

“Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28-30 Maret dan puncak arus balik diperkirakan 5-7 April 2025,” jelasnya.

Selanjutnya, Didik menjelaskan terdapat pula pemetaan untuk jalur rawan bencana yaitu di rangkaian ruas jalan jalur Boyolali-Selo-Magelang karena aktivitas Gunung Merapi dan jalur Simo-Klego di Lembah Gunung Madu karena rawan longsor.

Jalur Alternatif

Untuk mencegah kemacetan parah, Dishub Boyolali menyiapkan rute jalur alternatif bagi masyarakat maupun pemudik. Dari arah Salatiga-Karanggede-Gemolong, pengendara bisa lewat melalui traffic light Pos Tingkir-Suruh-Perempatan Karanggede-Klego-Andong-Gemolong.

Lalu dari arah Salatiga ke Gerbang Tol Boyolali atau Solo, bisa lewat Ngargosari Ampel-Tlatar-Pasekan-GT Boyolali atau dari Kebonjeruk Ampel-Kaliwungu-Papringan-Simo-Sambi-Bangak-Solo.

Selanjutnya dari Exit Tol Boyolali ke arah Klaten atau Jogja mulai dari Exit Tol menuju traffic light Wika ke kiri-Traffic Light Randusari ke kanan-Perempatan Doplang ke kanan-dan masuk jalan Raya Boyolali-Jatinom (Klaten).

Bisa juga dari Traffic Light Wika ke kanan-pertigaan bekas pasar Mojosongo ke kiri-Pertigaan Logerit ke Kanan-Pertigaan tugu Keris ke kiri arah Jatinom, Klaten. Lalu dari Exit Tol Banyudono mulai keluar tol lalu putar balik ke arah Solo atau dari exit tol ke kiri menuju perempatan Tegalpule-Sanggung-Jalan Raya Solo/Klaten/Jogja.

“Jalur alternatif kalau mau ke Magelang bisa lewat jalur Solo-Selo-Borobudur yaitu mulai dari Boyolali-Cepogo-Selo-Jrakah-Magelang,” kata dia.

Didik mengatakan Dishub menyiapkan rambu-rambu dan petugas agar pengendara tidak bingung saat melewati jalan alternatif. Sebelumnya, Dishub Boyolali memetakan sejumlah ruas jalan yang rawan kecelakaan dan tujuh lokasi yang berpotensi rawan macet selama arus mudik dan balik Lebaran 2025. 

Lokasi rawan kecelakaan di antaranya ruas jalan Boyolali-Semarang wilayah Ampel, lalu Jl Profesor Soeharso tepatnya di tikungan Kalikiring, ruas Jalan Boyolali-Kartasura yaitu Simpang Wika di Mojosongo, di Mojolegi Teras, dan Bangak Banyudono.

Selanjutnya, ruas Jalan Boyolali-Selo yaitu di tikungan Irung Petruk, depan pasar Cepogo, Simpang Tiga Tumang, dan Simpang Tiga Pasar Gebyok. Jalan Karanggede-Andong tepatnya di Jembatan Boyoromo, ruas Jalan Boyolali-Jatinom yaitu tikungan permakaman Kemiri dan Simpang Tiga Sepet. Terakhir, ruas Jalan Simo-Klego tepatnya di Lembah Gunung Madu karena jalur alternatif dan rawan longsor. 

Sentimen: neutral (0%)