Sentimen
Negatif (100%)
23 Mar 2025 : 10.01
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Palembang

Kasus: penembakan

Room Tour Mirisnya Kondisi Rumah Pagar Bambu Tanpa Plafon Milik AKP Anumerta Lusiyanto - Halaman all

23 Mar 2025 : 10.01 Views 1

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Room Tour Mirisnya Kondisi Rumah Pagar Bambu Tanpa Plafon Milik AKP Anumerta Lusiyanto - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, WAY KANAN - Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto merupakan polisi yang gugur karena kasus penembakan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

Kini AKP Anumerta Lusiyanto disebut-sebut menerima setoran jatah uang judi sabung ayam. Istri korban sudah tegas membantah suaminya terima uang.

Versi sang istri, suaminya menolak saat diberi amplop Rp 1 juta dari oknum TNI yang diduga menembak AKP Anumerta Lusiyanto.

Disebutkan juga AKP Anumerta Lusiyanto banyak tidak disukai karena kerap memberantas judi.

Terkini viral penampakan rumah sederhana milik AKP Anumerta Lusiyanto.

Adalah anggota Biddokkes Polda Lampung Aipda Romi Indra Setiawan yang mengungkapnya.

Dia mendatangi langsung rumah pribadi AKP Anumerta Lusiyanto.

"Saya terharu dengan pemberitaan-pemberitaan sekarang ya, yang katanya beliau dapat apa, dapat apa. Ini temen-temen lihat sendiri kondisinya," kata Aipda Romi.

Pada akun TikTok Aipda Romi Indra Setiawan, @romi_indra_setiawan, terlihat akses menuju rumah Lusiyanto harus melewati pekarangan rumah orang.

Romi didampingi Bhabin Fajar Isuk, Aipda Narwin harus melewati jalan setapak untuk menuju ke rumah Lusiyanto.

"Ini lewat gang sempit, gang kecil bahkan, ini mobil nggak Pak Bhabin?" tanya Aipda Romi.

"Nggak bisa, motor saja agak susah ini," kata Aipda Narwin.

2. Pagar Bambu

Tak jauh dari gang sempit itu, ada sebuah rumah yang ada di ujung tanjakan jalan.

Rumah itu tampak dipasangi pagar bambu setinggi paha orang dewasa.

"Pagarnya bambu, dinding bahkan belum diplester," kata Aipda Romi.

Di bagian depan rumah itu tampak ada beberapa tanaman yang disimpan dalam pot.

Masuk ke dalam, rumah itu didominasi cat tembok berwarna kuning.

Tampak ada kursi sofa berwarna merah lengkap dengan mejanya di ruang tamu.

KONDISI RUMAH KAPOLSEK: Kondisi rumah Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto yang tewas ditembak anggota TNI di arena judi sabung ayam, ternyata sangat sederhana. (TikTok romi_indra_setiawan/@sabils)

Di ruangan itu juga terlihat ada beberapa foto almarhum dan istrinya yang dipajang di dinding.

Melihat foto-foto itu, Aipda Romi pun dibuat terharu.

Apalagi saat ini banyak pemberitaan yang menarasikan kalau Lusiyanto menerima uang dari arena judi sabung ayam itu.

“Saya pengen nangis Pak, beneran Pak. Saya tahu bener kondisinya beliau ketika diotopsi di kamar jenazah."

Ia kemudian memperlihatkan foto-foto Listiyanto saat sekolah perwira.

"Beliau PAG dari Bintara ke Perwira tahun 2018. Ini foto beliau Binmas, mungkin ini bapak sebelumnya lama dinas di Binmas ya bapak?" tanya Aipda Romi.

"Sebelumnya lama di Polres Tanggamus," jawab Aipda Narwin.

3. Kondisi Kamar, Sprei Robek, Belum Terpasang Plafon

Kemudian Romi pun masuk ke dalam rumah yang tampak sederhana itu.

Di kamar nomor satu, terlihat ada sebuah kasur yang dimiringkan tanpa adanya dipan.

Kemudian Romi juga memperlihatkan ruang makan sederhana yang hanya ada meja makan berserta kursi-kursi.

Aipda Romi kemudian masuk ke dalam kamar yang diduga jadi tempat istirahat Lusiyanto dengan istrinya.

"Kita lihat kamarnya, seperti ini kamau beliau. Ini kasurnya sudah, bahkan seprainya sudah jebol," kata dia.

RUMAH KAPOLSEK - Penampakan rumah Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, polisi yang gugur karena kasus penembakan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung. (TikTok romi_indra_setiawan)

Sementara bagian lainnya dibiarkan bolong tanpa atap.

"Dengan lemari plastik, plafon masih triplek dan belum tertutup dengan baik," kata dia.

Kemudian ia juga memperlihatkan dapur yang juga belum dipasangi plafon.

"Dapur juga dindingnya belum diplester, masih semen kasar. Bahkan belum diplafon juga," kata dia.

4.Lantai Kamar Mandi Belum Keramik

Di bagian paling belakang, ada kamar mandi sangat sederhana bahkan belum berlantai keramik.

"Kamar mandinya semennya sudah banyak retak, closet jongkok biasa, bahkan ada embernya," jelasnya lagi.

Menurut Aipda Narwin, Lusiyanto sudah jarang pulang ke rumah pribadinya itu.

"Beliau jarang pulang, lebih banyak di Way Kanan," kata Narwin.

Aipda Romi sengaja mendatangi rumah Lusiyanto untuk menunjukkan fakta yang sebenarnya soal kondisi sang kapolsek.

"Melihat kondisi rumah saudara kami, pimpinan kami, AKP Anumerta Lusiyanto yang gugur kemarin saat melaksanakan tugas. Fakta di lapangan seperti ini, kita sudah melihat langsung, foto-fotonya juga ada," kata dia.

Ia menyayangkan adanya pemberitaan soal dugaan ada aliran dana yang diterima oleh almarhum.

"Kondisinya seperti ini, sangat sederhana. Kalau ada pemberitaan-pemberitaan yang tidak baik tentang beliau, kita tunjukan fakta ke teman-teman semua," tandasnya.

Romi juga mendoakan yang terbaik bagi AKP Anumerta Lusiyanto.

"Kita semua mendoakan mudah-mudahan almarhum tenang, diampuni segala dosanya dan diterima amal ibadahnya dan ditempatkan di sisinya," kata dia.

Polsek-Koramil disebut terima uang

Kasus tewasnya tiga anggota polisi saat melakukan penggerebekan arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung, diduga melibatkan aliran uang judi yang dinikmati oleh para oknum.

Hal itu ditegaskan langsung oleh Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, di Palembang, Sumatera Selatan.

"Sudah satu tahun lho, bagi-bagi duit (judi sabung ayam). Ada duit dikasih, Polsek-Koramil, makan duit. (Kalau) pembagian, saya tidak tahu, ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun," kata Eko, Kamis (20/3/2025).

Eko menegaskan, bagi-bagi uang hasil judi sabung ayam itu didapatkan berdasarkan keterangan para saksi yang kini telah ditahan oleh Denpom.

Kedua saksi tersebut adalah Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.

"Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (setoran) ada. Kalau saksi ngomongnya gitu, ada duit, ada setoran, ya ada," katanya.

"Oknum-oknumnya siapa saja, kita tunggu proses selanjutnya," ucap Eko.

"Duit dibagi ada, ya. Kita bukan bodoh-bodoh amatlah, duit (judi) ada dibagi iya. Duit ada setor iya, gitu sajalah," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga orang polisi gugur saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.

Ketiga anggota kepolisian tersebut ialah Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.

Nia, istri AKP Anumerta Lusiyanto muncul di tengah berhembusnya isu setoran judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung yang menewaskan 3 polisi termasuk sang suami, Kapolsek Negara Batin.

Dengan tegas Nia membantah soal isu uang setoran yang jadi pemicu sang suami gugur tertembak.

Terkini Nia mengungkap fakta lain soal sang suami pernah diberi amplop uang Rp1 juta oleh oknum TNI yang menjadi terduga pelaku penembakan.

Namun sang suami, AKP Anumerta Lusiyanto menolaknya.

Pengakuan Istri AKP Anumerta Lusiyanto soal Amplop Rp 1 Juta hingga Sang Suami Sering Dimusuhi Karena Berantas Judi

Menurut Nia, sang suami justru berupaya memberantas perjudian hingga membuatnya tidak disukai oleh pihak-pihak tertentu.

"Banyak yang tidak suka dia pemberantas judi, waktu itu oknum yang menembak itu mau kasih uang ke bapak,"

"Saya lihat sendiri dengan mata saya sendiri melihat amplopnya dikasih Rp 1 juta, dia gak mau," kata Nia dilansir dari Youtube Metro TV, Sabtu (22/3/2025).

POLISI TEWAS DITEMBAK - Foto AKP Anumerta Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin yang Tewas Ditembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Way Kanan, Lampung, Selasa (18/3/2025) dan Istri AKP Anumerta Lusiyanto, Nia membantah soal isu uang tambahan setoran jadi pemicu sang suami gugur tertembak. Istri AKP Anumerta Lusiyanto, sebut suaminya pernah diberi amplop Rp 1 juta oleh penembak agar sabung ayam aman. ((Tribunsumsel.com/ Choirul Rahman/Tangkapan layar YouTube Metro TV))

Nia mengaku Peltu Lubis, oknum TNI yang diduga melakukan penembakan pernah menyuruh seseorang untuk memberikan uang kepada AKP Anumerta Lusiyanto agar sabung ayam berjalan lancar.

Namun sang suami menolak pemberian tersebut.

"Dia nyuruh orang kasih ke bapak agar sabung ayam itu berjalan, tapi bapak gak mau," tuturnya.

(tribun network/thf/TribunLampung.com)

Sentimen: negatif (100%)