Sentimen
Undefined (0%)
22 Mar 2025 : 10.43
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Blora, Cilacap, Demak, Jepara, Pati, Pemalang, Semarang, Sragen

Tokoh Terkait

Maret Panen Raya! Serapan Produksi Gabah Kering Giling Jateng Capai 1.983 Ton

22 Mar 2025 : 10.43 Views 14

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Maret Panen Raya! Serapan Produksi Gabah Kering Giling Jateng Capai 1.983 Ton

Esposin, SEMARANG – Produksi gabah kering giling di Jawa Tengah (Jateng) pada panen raya Maret 2025 ditaksir mencapai 1.983 ton. Adapun, Kabupaten Grobogan yang sempat disapu banjir berkali-kali masih mampu mencatatkan diri sebagai daerah dengan produksi padi paling tinggi dari total 35 kabupaten/kota.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Supriyanto, mengatakan puncak panen raya di Jawa Tengah terjadi pada Maret 2025. Catatannya, ditaksir bakal ada sebanyak 1.983.496 kilogram (kg) gabah kering giling yang terserap selama 31 hari ini.

“Atau setara 1.983 ton. Terkait serapan pastinya ada di Bulog. Namun, informasi kemarin itu masih di angka 30%-40% dari target yang ada,” kata Supriyanto kepada Espos, Sabtu (22/3/2025).

Adapun daerah dengan produksi gabah kering giling paling tinggi pada panen raya Maret ini ditempati Grobogan, yakni mencapai 182.294 ton.

Padahal kabupaten berjuluk “Bumi Ki Ageng” ini sempat disapu banjir berkali-kali pada 2025 ini, di antaranya pada tanggal 21 Januari, 9 Maret dan 16 Maret.

Selain Grobogan, berikut ini empat daerah yang juga menyumpang produksi gabah kering giling terbanyak di Jateng:

– Kabupaten Cilacap sebanyak 156.110 ton
– Kabupaten Demak sebanyak 141.894 ton
– Kabupaten Blora sebanyak 152.082 ton
– Kabupaten Sragen sebanyak 127.721 ton

“Grobogan memang sempat direndam banjir. Tapi umur tanamnya itu sudah 85-100 hari, sudah masa panen, bisa dipaksa panen meski terendam. Ya meskipun, kualitasnya turun, tetapi enggak terdampak signifikan. Lain cerita kalau belum umur panen, kena banjir bisa puso [gagal panen],” jelasnya.

Oleh karenanya, merujuk angka dari panen raya Maret sebesar itu, Supriyanto optimis kebutuhan pangan hingga Idulfitri 2025, khususnya beras, masih lebih dari cukup. Adapun untuk naik-turunnya harga beras selama Lebaran ini, dinilai masih pada taraf wajar.

“Mengenai dinamisasi harga, petani juga ingin Lebaran, masih wajarlah kisaran harganya, tak naik sampai 2 kali lipat,” nilainya.

Secara terpisah, Kepala Kanwil Bulog Jateng, Sopran Kennedy, mengatakan sampai Maret 2025 sudah ada sekitar 60.513 ton setara beras berhasil diserap. Bila dipresentasikan, sekitar 12% dari target provinsi Jawa Tengah sebesar 532.442 ton.

“Setiap hari terjadi peningkatan serapan gabah beras. Dan pada panen raya Maret ini, hampir semua sentra produksi gabah, Demak, Grobogan, Sragen, Pemalang, Blora, Jepara, Pati, lakukan penyerapan. Informasinya malah beberapa daerah ada yang panennya tinggal 10%-20% lagi,” ungkap Sopran seusai Rakor Ketersediaan dan Harga Bahan Pokok di Gedung Gradhika, Kota Semarang, Kamis (20/3/2025) lalu.

Sentimen: neutral (0%)