Esposin, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng, telah memetakan sejumlah ruas jalan menuju tempat destinasi wisata di sejumlah daerah yang rawan macet selama momen libur panjang Lebaran 2025.

Sebagai antisipasi kepadatan arus, Dinas Pariwisata setempat sudah diminta untuk menyediakan kantong parkir dan rekayasa lalu lintas bersama Polri dan Dinas Perbubungan (Dishub).

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Agung Hariyadi, mengatakan kepadatan arus menuju tempat wisata bisa terjadi karena ada penumpukan wisatawan di areal tempat masuk destinasi tempat wisata (DTW).

Oleh karena itu, objek wisata diminta untuk menerapkan buka-tutup sesuai kapasitas maksimum pengungjung agar tak terjadi penumpukan panjang menuju tempat wisata dari area pintu masuk.

“Kita sudah membuat edaran untuk menyiapkan semuanya, termasuk mengatur pasar tumpah, tata kelola parkir. Intinya mengarahkan jangan sampai padati jalan raya,” kata Agung kepada Espos, Kamis (19/3/2025).

Adapun titik-titik DTW yang menjadi perhatian rawan kemacetan di antaranya:

– Wisata Guci, Tegal

– Wisata Tawangmangu, Karanganyar

– Wisata Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo

– Wisata Candi Prabanan, Klaten

– Masjid Zayed Solo. Surakarta

– Masjid Agung Demak, Demak

“Kemudian daerah-daerah Magelang, Boyolali, Jepara, Kudus, Pati, Rembang dan Blora juga rawan jadi titik macet karena menjadi sebaran wisatawan,” paparnya.

Adapun prediksi daerah rawan kemacetan ini berdasarkan prakiraan jumlah rang mudik yang bakal masuk wilayah Jawa Tengah pada Lebaran 2025, yakni sebanyak 20 juta orang. Dari total itu, sekitar 5 juta orang diprediksi akan melakukan kunjungan di berbagai tempat wisata.

“Sesuai tren [Lebaran] tahun sebelumnya, kisaran proyeksi 4-5 juta wisatawan dari 20 jutaan pemudik di Jateng,” ungkapnya.

Sekadar diketahui, perhitungan Pemprov Jateng jumlah pergerakan orang yang masuk dan melintas di Jateng selama Hari Raya Idulfitri 1446 diprakirakan mencapai 17,9 juta orang pemudik. Angka ini, lebih tinggi dari Idulfitri 2024 yang hanya 16,86 juta orang atau alami kenaikan hingga 4,58%.