Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang
Gas Air Mata Bikin Massa Aksi Tolak Pengesahan UU TNI di DPRD Jateng Kocar-Kacir
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG – Aksi penolakan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI di Gedung DPRD Jawa Tengah (Jateng), berakhir kisruh saat gas air mata ditembakan beberapa kali. Bahkan, sejumlah peserta aksi ada yang ditangkap dan luka-luka.
Pantauan Espos, suasana kisruh tersebut mulai terasa pada pukul 17.00 WIB. Yakni ketika ratusan peserta aksi masih bertahan untuk menyampaikan orasi hingga di halaman Gedung DPRD Jateng.
Polisi bertameng dan Satuan Dalmas pun sudah bersiaga untuk mencegah massa aksi karena mencoba merangsek ke dalam DPRD Jateng. Hingga akhirnya, aksi saling dorong antara peserta aksi dan polisi tak terhindarkan.
Sekitar 15 menit berupaya, massa aksi tetap gagal untuk masuk ke dalam DRRD Jateng untuk melakukan “Sidang Rakyat.” Bahkan, kondisi di lokasi justru kocar-kacir saat ada petasan datang dari arah aksi massa, hingga polisi akhirnya mendorong peserta aksi keluar dari area halaman DPRD Jateng.
Seketika susana riuh rendah kemudian tercipta. Sejumlah peserta aksi tampak ada yang terluka dan ditangkap oleh aparat kepolisian saat masih kocar-kacir.
“Kita hanya ingin menggelar sidang rakyat di dalam gedung. Akan tetapi dari pihak kepolisian menghalang-halangi kami dan kami malah mendapatkan tindakan pemukulan, penarikan dan juga di jambak,” kata Kordinator Aksi, Ariq, seusai dibubarkan, Kamis malam.
Alhasil, ada lima orang dari ratusan peserta aksi yang ditangkap oleh aparat kepolisian. Sedangkan jumlah yang luka-luka, masih dilakukan pendataan lebih lanjut.
“Kawan kami yang luka di pipi sebelah kiri, di pelipisnya dan berdarah. Kemudian tiga mahasiswa dan dua organisasi lain, termasuk sopir mobil komando, ditangkap dalam pelaksanaan aksi ini. kami ditembakkan gas air mata oleh pihak kepolisian,” akunya.
Oleh karena itu, peserta aksi setelah ini akan bergeser ke Mapolrestabes Semarang. Mereka bakal menuntut kelima rekannya dibebaskan.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. M. Syahduddi, membenarkan adanya penggunaan gas air mata dan massa aksi yang ditangkap. Namun, pihaknya menampik bila melakukan tindakan pemukulan atau kekerasan.
“Empat yang ditangkap. Dan tak ada pemukulan. Kami hanya upaya dorong karena mereka menckba masuk ke dalam [DPRD Jateng],” tegas Kombes Pol. Syahduddi.
Sentimen: neutral (0%)