Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kulon Progo, Yogyakarta
Ada Potensi Tsunami, Buka Tutup Jalan Diberlakukan di Underpass YIA saat Lebaran
Espos.id
Jenis Media: Jogja

Esposin, KULONPROGO – Sebagai bentuk mitigasi bencana terkait potensi tsunami di Underpass Yogyakarta International Airport (YIA), Kabupaten Kulonprogo, pihak kepolisian setempat akan dilakukan rekayasa lalu lintas dengan buku dan tutup jalur.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan Underpass YIA menjadi titik rawan bencana tsunami.
Kasat Lantas Polres Kulonprogo, AKP Priya Tri Handaya, mengatakan pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas di Underpass YIA dengan buka dan tutup jalur. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti terjebak di dalam saat terjadi tsunami.
"Tetap, kami berkoordinasi dengan BMKG," kata Priya, Kamis (20/3/2025).
Ia mengatakan kebijakan buka dan tutup ini berlaku situasional sesuai dengan informasi dari BMKG.
"Perkembangan informasi dari BMKG menentukan rekayasa lalu lintas di underpass Bandara Internasional Yogyakarta," katanya yang dikutip dari Antara.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, mengatakan potensi tsunami di Kulonprogo cukup tinggi lantaran termasuk wilayah risiko tinggi terjadinya megathrust. Meski begitu, ia menekankan bahwa tetap sulit untuk memprediksi kapan persisnya gempa bumi bisa terjadi.
Ia menyampaikan salah satu titik yang menjadi perhatian dalam menghadapi potensi tsunami adalah Underpass YIA (Yogyakarta International Airport) di Kapanewon Temon. Jalan bawah tanah penghubung Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) tersebut memiliki kerawanan tinggi jika terjadi tsunami.
"Posisi Underpass YIA di bawah tanah, sehingga jika terjadi tsunami akan sangat berbahaya bagi masyarakat dengan kendaraannya yang melintas di sana," kata Warjono.
Ia mengatakan sudah ada palang di masing-masing ujung underpass yang disertai dengan sistem agar bisa menutup otomatis. Sistemnya dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, sedangkan peralatan palang jadi wewenang Kementerian PU.
"Palang akan tertutup oleh sistem sebelum tsunami datang agar kendaraan tidak bisa lewat underpass. Namun ada komponen yang mengalami kerusakan sehingga perlu perbaikan. Kami akan bersinergi dengan PU dan BPBD Kulonprogo untuk memeriksa palang tersebut guna memastikan tetap berfungsi," katanya.
Sentimen: neutral (0%)