Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh misteri dan keberkahan. Dalam Surah Al-Qadr, Allah SWT menjelaskan bahwa malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan, setara dengan 83 tahun 4 bulan. Namun, esensinya bukan sekadar hitungan waktu, melainkan nilai keberkahan yang jauh melampaui usia manusia.

Doa Mustajab di Malam Lailatul Qadar

Rasulullah SAW mengajarkan do’a khusus yang dianjurkan untuk dibaca pada malam penuh kemuliaan tersebut:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, aku pernah bertanya pada Rasulullaah shallAllahu ‘alaihi wa sallaam, jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah Lailatul Qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan….? Jawab Rasulullaah shallAllahu ‘alaihi wa sallaam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’annii (Yaa Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf, karenanya maafkanlah aku). (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih). Hadits tersebut dibawakan oleh Imam Tirmidzi dalam bab “Keutamaan meminta maaf dan ampunan pada Allah”. Hadits di atas disebutkan pula oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram pada hadits no. 706.

Doa tersebut mencerminkan harapan seorang hamba untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Pengampunan di malam Lailatul Qadar akan menghapus dosa-dosa, menjadikan seseorang seperti bayi yang baru lahir dalam keadaan suci. Selain membaca doa di atas, memperbanyak istighfar juga menjadi amalan utama yang dapat mengundang rahmat dan keberkahan Allah SWT. 

Adapun praktik terbaik dalam beristighfar di malam Lailatul Qadar, di antaranya sebagai berikut : 

1.  Mengulang-ulang Istighfar dengan khusyuk
- Astaghfirullaah wa atubu ilaiih (aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya).
- Atau Astaghfirullaah dilakukan dengan penuh kesadaran, bukan sekadar diucapkan di bibir.

2. Menggabungkan Istighfar dengan Shalat Malam
Memperbanyak salat tahajud, salat witir, dan salat sunnah lainnya sembari memohon ampunan.

3. Merenungi kesalahan masa lalu dan bertekad untuk memperbaiki diri
Istighfar bukan hanya tentang mengucapkannya, tetapi juga berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

 

Mengisi Malam Lailatul Qadar dengan Istighfar

Keutamaan istighfar tidak hanya sebatas penghapusan dosa, tetapi juga membuka pintu keberkahan hidup. Seperti sabda Rasulullah SAW sebagai berikut : 

“Siapa yang beristighfar dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan, memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, dan mengampuni dosa-dosanya” (HR. Abu Dawud).

Mengisi malam Lailatul Qadar dengan istighfar yang ikhlas (mengharapkan karunia dan rida Allah), insyaa Allah kita akan meraih pengampunan dan keberkahan yang luar biasa. 

Amalan saleh pada malam Lailatul Qadar bukan hanya tentang mencari pahala berlipat, tetapi juga kesempatan untuk membangun kembali hubungan dengan Allah SWT, meraih pengampunan, dan mengundang keberkahan yang lebih baik dari seribu bulan. 

Mari kita manfaatkan malam istimewa ini dengan memperbanyak Istighfar dan doa, agar kita termasuk dalam golongan hamba yang diampuni dan diberkahi. Ketika kita beristighfa 100x memerlukan waktu 5 menit. Jika kita beristighfar selama satu jam maka kita bisa beristighfar 1.200 kali, jika dilakukan 4 jam maka kitab isa beristighfar 4.800 kali. 

Nilai keutamaan orang beristighfar adalah diberikan jalan keluar dari setiap kesempitan, rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, dan pengampunan dosa. Nilai kebaikannya pun lebih baik daripada 83 tahun 4 bulan. Sungguh tidak bisa dibayangkan nilai kebaikan keberkahannya, ALLAHU AKBAR.

Artikel ini ditulis oleh Dr. Ir. Sapto Priyadi, M.Si, Dosen Agroteknologi - FP UTP