Sentimen
Undefined (0%)
21 Mar 2025 : 16.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali

Tokoh Terkait

19 Ton Ikan di Waduk Cengklik Boyolali Mati Mendadak

21 Mar 2025 : 16.54 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

19 Ton Ikan di Waduk Cengklik Boyolali Mati Mendadak

Esposin, BOYOLALI--Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali mencatat sebanyak 19,1 ton ikan ternak karamba jaring apung (KJA) di Waduk Cengklik Boyolali mengalami kematian massal mendadak pada Kamis (20/3/2025).

Akibat kejadian tersebut para peternak ikan di Waduk Cengklik Boyolali mengalami kerugian hingga sekitar Rp535 juta. Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Nurul Nugroho membenarkan adanya kejadian tersebut.

Menurutnya, kematian massal secara mendadak ikan-ikan tersebut karena fenomena upwelling atau fenomena alam yang terjadi karena air dingin yang kaya nutrisi dari bawah air naik ke permukaan sehingga menyebabkan berkurangnya oksigen dalam air.

“Di saat yang bersamaan fenomena tersebut juga membawa H2S [gas hidrogen sulfida] dan CH4 [gas metana] yang mempercepat kematian ikan-ikan secara massal tersebut,” kata Nugroho saat dimintai konfirmasi Espos pada Jumat (21/3/2025) siang.

Akibat kejadian tersebut, pihaknya mencatat setidaknya ada tiga kelompok peternak ikan yang mengalami kerugian. Yakni, pertama, Kelompok Tirto Panguripan, yang merugi lebih kurang 15 ton ikan atau senilai Rp420 juta.

Kedua, Kelompok Sumber Rejeki yang merugi lebih kurang 1,1 ton ikan atau senilai Rp30,8 juta. Ketiga, Kelompok Ngargorejo yang merugi lebih kurang 3 ton ikan atau senilai Rp84 juta.

Saat mendapat laporan adanya kematian massal secara mendadak ikan-ikan tersebut, lanjut Nugroho, pihaknya segera menurunkan tim ke Waduk Cengklik untuk segera mengecek kondisi air agar tidak menyebabkan kematian yang lebih besar lagi serta menghitung segala kerugian yang dialami oleh para peternak ikan tersebut.

Selain itu, kata dia, timnya bersama para peternak juga melakukan evakuasi ikan yang mati dari kolam-kolam yang ada dengan cara dikuburkan.

“Sebagian diberikan ke ikan lele yang diternak di situ serta sebagian kecil dijual bagi ikan-ikan yang masih layak,” tambahnya.

Pihaknya juga akan memberikan bantuan kepada para peternak yang mengalami kerugian tersebut.

“Dalam bentuk benih dan pakan ikan untuk meringankan kerugian akibat upwelling ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban KJA Tirta Panguripan Waduk Cengklik Boyolali, Supriyanto, menyampaikan ikan-ikan yang mati massal secara mendadak tersebut mayoritas jenis kakap merah. Sebagian kecil ada pula ikan koi dan ikan lele yang juga turut mati.

Supriyanto pun menjelaskan kronologi kejadian tersebut yang mana terjadi pada Rabu (19/3/2025) sore. Ia melihat ikan-ikannya tampak tidak selera makan dan minim gerak.

“Dari situ perasaan sudah tidak nyaman. Dan betul pada Kamis [20/3/2025] pagi ikan-ikan itu pada mati semua,” kata Supriyanto saat ditemui Espos di kawasan Waduk Cengklik, Jumat.

Setidaknya dalam paguyuban yang dipimpinnya itu ada 21 peternak yang mengalami kerugian. “Ini menjelang Lebaran, malah ikan-ikan yang siap panen mati mendadak. Yang tersisa hanya ikan-ikan yang masih kecil-kecil dan belum siap panen,” tambahnya.

Karena memang, ikan-ikan dalam KJA tersebut, kata Supriyanto rutin dipisahkan berdasarkan usia dan ukuran tubuh ikan dengan tujuan untuk memudahkan peternak ikan saat masa panen tiba.

Kepada Espos juga, Supriyanto mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang dalam hal ini Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali. “

Setelah ini ya berharap ada sedikit bantuan dari dinas, karena memang kemarin dibilang akan ada tindak lanjutnya. Ya kami menunggu dulu saja bagaimana nantinya,” pungkasnya. 

 

Sentimen: neutral (0%)