Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Dublin, Kairo
Tokoh Terkait
Populer Internasional: Trump Minta Putin Selamatkan Tentara Ukraina - Mantan Tentara Israel Diludahi - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer internasional dimulai dari permintaan Presiden AS Donald Trump yang meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyelamatkan tentara Ukraina.
Di sebuah restoran di Irlandia, mantan tentara Israel diludahi dan disodorkan jari tengah oleh dua wanita.
Berikut berita selengkapnya.
1. Trump: Saya Minta Putin Selamatkan Nyawa Tentara Ukraina yang Terkepung di Kursk
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyelamatkan nyawa pasukan Ukraina yang terkepung di Kursk, Rusia barat.
Mereka terkepung setelah pasukan Rusia melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayahnya yang diduduki Ukraina sejak mereka memasuki Rusia pada Agustus tahun lalu.
Menurut Institut Studi Perang (ISW), Rusia telah merebut kembali 655 km persegi wilayah Kursk, lebih dari separuh wilayah yang diduduki Ukraina.
Trump, yang sebelumnya bertekad menengahi perdamaian Rusia-Ukraina, mengatakan ia meminta Putin untuk melindungi pasukan Ukraina yang terkepung di Kursk.
BACA SELENGKAPNYA >>>
2. Mengapa Trump Minta Putin Tak Habisi Pasukan Ukraina di Kursk? Ini Analisis Eks Pejabat CIA
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah meminta Presiden Rusia Vladimir Putin agar menyelamatkan ribuan tentara Ukraina yang terkepung di Kursk, Rusia.
Adanya permintaan itu disampaikan Trump di akun media sosial Truth Social hari Kamis, (14/3/2025).
Trump mengatakan saat ini ada ribuan tentara Ukraina yang dikepung pasukan Rusia dan berada dalam situasi amat buruk.
“Saya meminta Presiden Putin agar nyawa mereka diselamatkan. Ini bisa menjadi pembantaian mengerikan yang belum pernah dilihat orang sejak Perang Dunia Kedua. Tuhan memberkati mereka semua,” kata Trump.
Di sisi lain, Putin juga sudah mengaku mendapat permintaan dari Trump perihal penyelamatan nyawa tentara Ukraina.
“Kami sudah meninjau pernyataan dari Presiden Trump hari ini. Kami menekankan bahwa tentara Ukraina telah melakukan banyak kejahatan terhadap warga sipil di zona serbuan,” kata Putin di televisi, dikutip dari The Moscow Times.
BACA SELENGKAPNYA >>>
3. Di Resto Irlandia, Eks Tentara Israel Diludahi, Dapat Jari Tengah dari 2 Wanita, Polisi Tak Peduli
Seorang warga Israel bernama Tamir Ohayon diganggu oleh dua wanita Irlandia saat dia mengunjungi sebuah restoran di Kota Dublin, Irlandia.
Pengalaman itu disampaikan Ohayon lewat unggahan di akun Instagram @tamtamir hari Kamis, (14/3/2025).
“Saat perjalanan bisnis ke Dublin, saya dan rekan saya diganggu oleh sekelompok wanita hanya karena kami warga Israel,” kata Ohayon.
The Jerusalem Post melaporkan salah satu perempuan itu mendekati Ohayon dan menyebutkan informasi yang telah didapatkannya mengenai Ohayon, termasuk hotel tempat Ohayon menginap.
Setelah peristiwa itu, Ohayon mengaku susah tidur dan terpaksa menginap di hotel lain.
Ohayon sempat merekam peristiwa itu. Dalam video yang diunggahnya, terlihat ada dua perempuan yang mengacungkan jari tengah kepada Ohayon.
BACA SELENGKAPNYA >>>
4. Tarik Ulur Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Tawaran Hamas Bebaskan Sandera Ditolak Israel
Tawar menawar terus terjadi antara Israel dan Hamas demi kesepakatan gencatan senjata tercapai.
Namun, tawar menawar tersebut tak pernah menemui titik terang agar perdamaian di Gaza terwujud.
Terbaru, Israel telah menolak tawaran Hamas untuk membebaskan seorang warga negara ganda Amerika-Israel.
Hamas mengatakan pihaknya telah mengajukan tawaran untuk membebaskan Edan Alexander, warga asli New Jersey, seorang prajurit berusia 21 tahun dalam tentara pendudukan Israel.
Tawaran dari Hamas ini dilakukan setelah menerima proposal dari mediator untuk negosiasi tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata.
Akan tetapi, kesepakatan ini berada dalam ketidakpastian karena Israel menolak untuk memulai negosiasi tahap kedua dan berupaya memberikan tekanan maksimum kepada Palestina untuk memaksa mereka menerima persyaratan barunya.
Dikutip dari Middle East Monitor, Hamas mengatakan pemimpin Gaza Khalil Al-Hayya tiba di Kairo, Mesir pada Jumat (14/3/2025).
Al-Hayya berada di Kairo untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan mediator Mesir.
BACA SELENGKAPNYA >>>
(Tribunnews.com)
Sentimen: negatif (80%)