Sentimen
Netral (96%)
12 Mar 2025 : 03.52
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Selular

Kab/Kota: Semarang

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait

Sosok DJP, Mahasiswi yang Dihamili Brigadir Ade Kurniawan, Bayinya Berumur 2 Bulan Tewas Dicekik  - Halaman all

12 Mar 2025 : 03.52 Views 16

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Sosok DJP, Mahasiswi yang Dihamili Brigadir Ade Kurniawan, Bayinya Berumur 2 Bulan Tewas Dicekik  - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok DJP, mahasiswi yang dihamili oleh anggota Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Polda Jawa Tengah, Brigadir Ade Kurniawan.

Dikutip dari TribunJateng.com, DJP diketahui lahir pada 2001. Saat ini, ia masih berusia 26 tahun.

DJP sendiri merupakan mahasiswi sebuah universitas negeri di Kota Semarang.

Ia kini sudah lulus dari kampusnya tersebut.

Pengacara DJP, Alif Abudrrahman, membeberkan hubungan asmara antara DJP dengan Brigadir Ade Kurniawan.

Brigadir Ade Kurniawan adalah duda yang sudah bercerai dari istrinya.

Oknum polisi itu kemudian berkenalan dengan DJP, pada 2023 lalu.

"Awalnya Brigadir AK awalnya ngaku bukan anggota polisi, tapi kerja di Telkomsel."

"Lama-kelamaan ketahuan (oleh DJP) ketika sudah saling dekat," ucap Alif, Selasa (11/3/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

Selama menjalin hubungan, Brigadir Ade Kurniawan menghamili DJP.

Hingga akhirnya, DJP melahirkan seorang bayi laki-laki berinisial AN, yang saat tewas dicekik berusia 2 bulan.

Diketahui, DJP dan Brigadir Ade Kurniawan belum berstatus sebagai suami istri.

Alif memastikan, bayi yang tewas dibunuh adalah darah daging Brigadir Ade Kurniawan.

"Jadi kami enggak asal ngomong ini anak siapa, ini ada tes DNA-nya itu anaknya 99,9 persen," lanjutnya.

Berstatus teman dekat

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, mengungkap hubungan DJP dengan Brigadir Ade Kurniawan.

Ia membenarkan keduanya bukan suami istri.

"Kalau perempuan ini (DJP) adalah teman dekat, belum istri sah."

"Namun, korban (AN) benar anak kandung dari Brigadir AK, hubungan mereka di luar resmi dari dinas kepolisian," ujarnya, Selasa.

Artanto menambahkan, pihaknya sudah mengamankan Brigadir Ade Kurniawan guna dimintai keterangan.

Ia masih belum bisa mengungkap motif pembunuhan terhadap bayi AN.

"Soal motif masih didalami," katanya.

Kronologi kejadian

Kasus bermula saat DJP, bayi AN, dan Brigadir Ade Kurniawan pergi bersama mengendarai mobil pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 14.39 WIB.

Mereka keluar untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar Peterongan, Semarang Selatan, Kota Semarang.

Ketiganya sempat foto bersama sebelum DJP keluar mobil untuk berbelanja.

Baru ditinggal 10 menit, DJP dikejutkan dengan kondisi sang anak sudah dalam kondisi mulut membiru.

DJP sempat bertanya kepada Brigadir Ade Kurniawan, pelaku berdalih korban tersedak hingga muntah.

DJP tidak langsung percaya dengan keterangan tersebut.

Ia lalu membawa korban ke RS Roemani untuk mendapatkan pertolongan.

Namun takdir berkata lain, bayi tersebut meninggal dunia pada 3 Maret 2025 pukul 15.00.

Hasil pemeriksaan, korban mengalami gagal napas.

DJP pada akhirnya melaporkan Brigadir Ade Kurniawan ke Polda Jateng, pada Rabu (5/3/2025).

DJP dapat intimidasi

Pengacara ibu korban, Alif mengungkap kliennya sempat mendapatkan intimidasi dari Brigadir Ade Kurniawan.

Oknum polisi itu mengancam agar DJP tidak melaporkan kasus tewasnya bayi AN.

"Intimidasi ini agar korban tidak speak up, supaya kasusnya tidak lanjut lalu pilih jalan damai," jelas Alif.

Alif kini akan berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Ia berharap DJP dapat perlindungan dan keadilan.

"Kami menilai kasus ini sangat  ironi dan sangat tragis sehingga sebagai masyarakat mencari keadilan berhak untuk mendapatkan segala informasi terkait tentang penanganan perkara ini," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Terkuak Bayi 2 Bulan Yang Diduga Dicekik Brigadir AK, Ternyata Hasil Hubungan Gelap Dengan Mahasiswi

(Tribunnews.com/Endra) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto) 

Sentimen: netral (96.9%)