Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Pertamina Patra Niaga, PT Pertamina
Event: Ramadhan
Kab/Kota: Senayan
Pertamina Pastikan Stok BBM saat Ramadan Hingga Idulfitri Aman - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Ekonomi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga mengungkapkan kondisi ketersediaan stok Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada periode Ramadhan dan Idulfitri 2025/1446 Hijriah.
Pelaksana Tugas Harian (Pth) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengungkapkan, berdasarkan sistem yang dimiliki manajemen, ketersediaan stok energi yang dikelolanya dalam kondisi aman.
Per 6 Maret 2025, rata-rata total ketahanan BBM jenis Pertalite mencapai 20 hari dan cukup untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Idulfitri.
Kemudian untuk Pertamax dalam kondisi ketahanan 26 hari ke depan, biosolar dapat bertahan hingga 21 hari, dan avtur dalam ketahanan stok untuk 30 hari.
Sementara untuk LPG, Ega mengungkapkan ketahanan stok dapat mencapai 13,9 hari.
"Untuk Pertalite rata-rata ada di 20 hari. Untuk Pertamax rata-rata coverage days ada di 26 hari. Untuk Biosolar rata-rata ada di 21 hari. Dan avtur coverage days ada di 30 hari," kata Ega dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut Ega juga membeberkan konsumsi energi pada periode Ramadhan dan Idulfitri, yang diprediksi mengalami peningkatan.
Dia melanjutkan, untuk proyeksi peningkatan permintaan atau konsumsi produk LPG di periode Ramadan dan Idulfitri akan meningkat sebesar 6,6 persen, dibandingkan periode normal.
Sejumlah produk BBM yang dijual Pertamina diprediksi juga akan mengalami peningkatan. Untuk BBM dengan kadar oktan 92 atau Pertamax, akan meningkat 16,9 persen dibandingkan periode normal.
Sementara, untuk Pertalite juga akan mengalami peningkatan konsumsi, yakni di angka 11,2 persen.
Ega mengungkapkan, meningkatnya konsumsi BBM dikarenakan banyak masyarakat yang melakukan kegiatan mudik lebaran.
Lain halnya dengan Pertamax dan Pertalite, konsumsi Biosolar mengalami penurunan. Ini dikarenakan operasional kegiatan truk muatan logistik akan berkurang dari periode normal.
Sementara untuk avtur konsumsinya mengalami peningkatan 5,6 persen jika dibandingkan periode normal.
"Biosolar diperkirakan mengalami penurunan 13,4 persen. Penurunan ini rata-rata dipengaruhi industri melakukan libur dan juga beberapa jalur ruas truk logistik juga akan dilakukan penutupan," pungkasnya.
Sentimen: netral (96.2%)