Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Blitar, Madiun, Ponorogo, Sragen
4 Pengemis Berpenghasilan Fantastis di Ponorogo: Kantongi Rp12 Juta Sebulan hingga Punya 4 HP - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Regional

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya sudah ada 4 pengemis berpenghasilan fantastis yang diamankan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo, Jawa Timur.
Keempatnya berpenghasilan antara Rp 6 juta hingga Rp 12 juta sebulan.
Bahkan, satu pengemis disabilitas memiliki 4 handphone android keluaran terbaru.
Berikut 4 pengemis berpenghasilan fantastis yang diamankan di Ponorogo, Jawa Timur, dirangkum TribunJatim.com, Selasa (11/3/2025):
Pengemis perempuan berinisial WN diamankan Dinsos Ponorogo pada Sabtu (8/3/2025).
Saat meminta-minta WN tidak sendirian, ia ditemani oleh sang anak yang masih berusia 2,5 tahun.
WN bukanlah warga asli Ponorogo, ia rela datang dari Madiun untuk mengemis.
Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi menjelaskan, WN berasal dari keluarga pengemis.
Suaminya juga mencari rupiah dengan cara meminta-minta.
Selain itu, WN memiliki 5 orang anak yang semuanya pernah diajak mengemis.
“Anaknya itu lima ya. Jadi semua anaknya itu waktu kecil selalu dibawa untuk mengemis," kata Supriyadi.
WN diketahui dalam sehari mampu mendapatkan uang dari belas kasih orang sampai Rp 200 ribu.
"Satu hari ya kalau sekarang penghasilannya ada Rp 200 ribu."
"Dikalikan berarti 6 juta. Kan berarti gaji PNS saja kalah," ucap Supriyadi.
PENGEMIS ELIT - Pengemis WN bersama anaknya saat diminta keterangan di Kantor Dinsos P3A, Jalan Gondosuli, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (8/3/2025). Dinsos P3A Ponorogo menangkap WN yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis. WN berpenghasilan Rp6 juta per bulan, ia juga terdata sebagai penerima bantuan dari pemerintah. (Dinsos P3A Ponorogo)
Dinsos Ponorogo kembali mengamankan 3 pengemis dengan berpenghasilan fantastis pada Selasa (11/3/2025).
Adapun identitas ketiganya adalah S, DU, dan M, yang berasal dari berbagai daerah.
"Hari ini, kita lakukan penanganan kembali ada 3 pengemis. Kesemuanya dari luar kita, ada dari Blitar, Madiun, dan Sragen," kata Supriyadi.
Supriyadi kemudian menguraikan sosok masing-masing pengemis tersebut.
Pertama ada DU yang jauh-jauh datang dari Sragen, Jawa Tengah ke Ponorogo, Jawa Timur, untuk mengemis.
Ia mulai meminta-minta sejak pukul 09.00 WIB.
DU diketahui dalam sehari bisa mengantongi uang Rp 400 ribu.
Saat ditangkap, ia sudah mengantongi Rp 174 ribu.
Jika dijumlahkan dalam sebulan, DU bisa memiliki penghasilan mencapai Rp 12 juta.
"Kalau ini bahkan sebulan mencapai Rp 12 juta," tegasnya.
Pengemis kedua, ada berinisial S.
Ia berasal dari Blitar, Jawa Timur.
S mengaku kepada petugas bisa mendapatkan Rp 340 ribu dalam sehari.
Petugas Dinsos sempat dikejutkan saat membongkar tas milik S.
Ditemukan 4 buah HP Android keluaran terbaru.
Pengemis terakhir, berinisial M dari Kabupaten Madiun.
Ia merupakan pengemis dengan keterbatasan fisik alias disabilitas.
Supriyadi menegaskankan, 3 tiganya merupakan pemain lama.
“Mereka itu pemain lama. Tiga-tiganya beberapa kali kita tertibkan, sudah dapatkan layanan rehabilitasi, ternyata kembali ke jalan lagi,” bebernya.
Supriyadi dalam kesempatannya mengakui Ponorogo menjadi lahan basah bagi para pengemis pendatang.
Para pengemis tidak mau bekerja karena sudah merasa nyaman meminta-minta.
“Bahasa orang Ponorogo awean, luman, lebih enek ngemis. Tertibkan semua dari luar Ponorogo," tegasnya.
Terakhir, Supriyadi berharap warga lebih baik menyalurkan bantuannya ke lembaga resmi.
“Kalau boleh mengimbau jangan dikasih. Bagi pengguna jalan memang Rp1.000 sampai Rp2.000 receh tidak berarti. Tetapi jika dikumpulkan menjadi banyak,” tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ponorogo Jadi Sasaran Empuk Pengemis Kaya, Ada yang Punya Rumah Mewah hingga Menginap di Hotel
(Tribunnews.com/Endra)(TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)
Sentimen: positif (50%)