Sentimen
Netral (72%)
11 Mar 2025 : 16.53
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Tesla

Tokoh Terkait

VinFast Akan Produksi 50.000 Mobil Listrik hingga 100.000 "Charging Stastion" di Indonesia

11 Mar 2025 : 16.53 Views 31

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

VinFast Akan Produksi 50.000 Mobil Listrik hingga 100.000 "Charging Stastion" di Indonesia

VinFast Akan Produksi 50.000 Mobil Listrik hingga 100.000 "Charging Stastion" di Indonesia Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast , akan berinvestasi untuk memproduksi mobil listrik serta mendirikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau charging station di Indonesia. Rencananya akan ada sekitar 100.000 charging station di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. "Mereka ingin berinvestasi di tahap pertama 30.000 sampai 100.000 charging station di seluruh Indonesia, terutama di Pulau Jawa," kata Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani , di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (11/3/2025). Rosan memperkirakan, nilai investasi VinFast untuk mendirikan charging station itu sekitar USD 1 miliar. " Charging station , kalau enggak salah 100.000, itu sekitar USD 1 billion , tapi saya cek lagi agak lupa karena bertahap dari 30.000 sampai 100.000," ujar dia. Di sisi lain, ia juga mengatakan VinFast akan memproduksi 50.000 mobil listrik tahun depan. VinFast menurut dia berkomitmen untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik produksi mobil listrik di Indonesia. "Mereka mulai produksi rencananya tahun depan. Kapasitas 50.000 kendaraan," kata Rosan. Rosan mengungkapkan nilai investasi yang dikucurkan oleh VinFast terkait produksi mobil listrik mencapai Rp 4 triliun. Ia menyebut, target pasar mobil listrik produksi VinFast adalah kelas menengah dengan harga Rp 200 juta sampai Rp 600 juta. "Ada beberapa tipe yang diproduksi, harga jualnya antara Rp 200-600 juta range -nya disampaikan tadi," ucap dia. Dalam kesempatan ini, Rosan mengatakan VinFast sudah menentukan lokasi charging station yang akan dibangun. VinFast juga sudah membeli tanah di Subang, Jawa Barat, seluas 120 hektar untuk dijadikan pusat produksi di Indonesia. Rosan pun menyatakan Indonesia selalu terbuka jika ada produsen mobil listrik dari negara lain yang ingin berinvestasi di Indonesia. "Buat kita, gimana infrastruktur mobil listrik ini ada. Jadi, kita terbuka, misalnya nanti kalau ada dari Eropa, Tesla, China mau buka charging station independen, kita bisa terbuka. Harapannya, penggunaan mobil listrik meningkat," tutur dia. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: netral (72.7%)