Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Senayan
Kasus: pencurian
Tokoh Terkait
2024, transaksi emas digital di Indonesia melonjak 1.000%
Elshinta.com
Jenis Media: Ekonomi
.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
Brand Manager Laku Emas, Ester Napitupulu, di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (10/3/2025). Foto M. Rizkianto 2024, transaksi emas digital di Indonesia melonjak 1.000% Dalam Negeri Editor: Nandang Karyadi Selasa, 11 Maret 2025 - 09:06 WIB
Elshinta.com - Industri emas digital di Indonesia mencatat pertumbuhan luar biasa pada 2024. Berdasarkan data dari BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi), total investasi emas digital melonjak hampir 1.000%, dari hanya 3 ton pada 2023 menjadi 3000 ton tahun ini. Kenaikan drastis ini menandakan semakin kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap emas digital sebagai instrumen investasi.
Ester Napitupulu, Brand Manager Laku Emas, mengungkapkan bahwa peningkatan ini terjadi karena emas digital menawarkan kemudahan dan fleksibilitas lebih besar dibanding emas fisik.
“Masyarakat mulai sadar bahwa emas digital lebih praktis. Tidak perlu khawatir soal penyimpanan karena emasnya tetap berbentuk fisik, tetapi tersimpan aman di lembaga depositori resmi seperti ICPX,” jelas Ester saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
Menurut Ester terdapat tiga faktor utama yang membuat emas digital semakin diminati. Yaitu, tidak perlu menyimpan emas di rumah atau dalam brankas pribadi. Emas digital diawasi oleh lembaga resmi, sehingga risiko kehilangan atau pencurian dapat dihindari.
Selain itu juga bisa membeli atau menjual emas kapan saja, bahkan di hari libur atau tengah malam. Berbeda dengan emas fisik yang sering mengalami kelangkaan stok, emas digital selalu tersedia.
Pada emas fisik, selisih harga jual-beli bisa mencapai 6-12%, sehingga butuh waktu lama untuk mendapatkan keuntungan. Emas digital hanya memiliki selisih 1,5-2,5%, sehingga cocok untuk transaksi jual-beli aktif.
Ester juga membagikan pengalamannya berinvestasi emas digital saat malam tahun baru. “Saya bisa langsung jual emas saat harga naik, tanpa harus menunggu toko emas buka. Kalau pakai emas fisik, kan nggak mungkin saya telepon toko tengah malam,” kata Ester.
Dengan segala keunggulan ini, tidak heran emas digital semakin populer di Indonesia. Ke depan, tren ini diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya literasi keuangan digital di masyarakat.
Penulis: M.Rizkianto/Ter
Sumber : Radio Elshinta
Sentimen: positif (100%)