Sentimen
Negatif (99%)
9 Mar 2025 : 10.16

Seruan Boikot Baim Wong Menggema, Gegara Curhatan Anak Paula?

9 Mar 2025 : 10.16 Views 28

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Hiburan

Seruan Boikot Baim Wong Menggema, Gegara Curhatan Anak Paula?

Jakarta, Beritasatu.com - Seruan boikot Baim Wong semakin menggema di media sosial setelah unggahan Paula Verhoeven yang berisi curahan hati anaknya viral. Dalam unggahan tersebut, anak Paula terlihat ketakutan dan meminta ibunya segera pergi agar tidak dimarahi oleh Baim Wong. Momen ini pun memicu simpati publik dan gelombang kritik terhadap Baim.

Menanggapi situasi ini, Baim Wong akhirnya memberikan komentar di media sosial. Dalam sebuah balasan terhadap warganet yang mempertanyakan ucapan sang anak, Baim merespons dengan santai.

"Semoga saya enggak seperti itu," tulis Baim Wong dengan emoji senyum dikutip dari akun Instagram @pembasmikehaluanreal, Minggu (9/3/2025).

Baim Wong - (Beritasatu.com/Instagram)

Sebelumnya, Paula memang membagikan video kebersamaannya dengan kedua anaknya, Kiano dan Kenzo. Dalam video tersebut, Kenzo terlihat begitu histeris saat melihat ibunya datang ke rumah. Bocah itu menangis dan memohon agar Paula segera pergi, tampak khawatir kedatangannya akan membuat Baim marah.

Momen ini sontak membuat publik bersimpati pada Paula, yang dinilai tidak memiliki keleluasaan bertemu dengan anak-anaknya. Banyak warganet merasa prihatin dan mengekspresikan kekecewaannya terhadap Baim Wong.

Tidak hanya simpati untuk Paula, seruan boikot Baim Wong pun semakin ramai disuarakan. Banyak netizen menyuarakan kekecewaan mereka dengan menyerukan agar akun media sosial Baim di-unfollow.

"Unfollow akun Baim Wong, serius lihat videonya ikut mewek. Kok bisa anak sekecil itu ngeluarin kata-kata seperti itu? Setakut itu anaknya. Boikot aja, enggak tahan lagi sama si Baim!" tulis seorang warganet.

Gelombang boikot Baim Wong ini terus bergulir di berbagai platform media sosial. Warganet yang kecewa menyerukan agar publik tidak lagi mendukung konten-konten Baim Wong sebagai bentuk protes terhadap situasi yang terjadi.

Sentimen: negatif (99.6%)