Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Bank Mandiri
Kasus: Zona Hijau
Tokoh Terkait
Danantara mulai `eksis`, IHSG kembali hijau
Elshinta.com
Jenis Media: Ekonomi

Sumber foto: Antara/elshinta.com. Danantara mulai `eksis`, IHSG kembali hijau Dalam Negeri Editor: Sigit Kurniawan Jumat, 07 Maret 2025 - 22:03 WIB
Elshinta.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menghijau 3 hari belakangan setelah sempat melemah cukup dalam.
Pada hari ini, IHSG Sesi I melaju di zona hijau dengan kenaikan 40,99 poin, atau menguat 0,62% pada posisi 6.658,84 pada perdagangan Jumat (7/3/2025).
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, tercatat masih ada penguatan sebanyak 315 saham, dan sejumlah 228 saham terjadi pelemahan. Sedang 235 saham stagnan.
Pergerakan saham-saham teknologi, saham konsumen barang baku, dan saham properti menjadi penopang utama kenaikan laju IHSG di zona hijau dengan menguat mencapai 4,68%, 3,08% dan 1,52%.
Adapun saham-saham teknologi yang melaju pesat adalah, saham DCII melesat 9,98%, saham NINE terbang dengan kenaikan 9,18%. Saham DMMX menguat 2,95%.
Sementara saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan ikut menguat dan menetap di zona hijau searah dengan indeks utama dengan menguat 0,12% ke posisi 754,29.
Kembali pada 2 hari kebelakang, IHSG memang tertolong dari rebound pada saham perbankan. Sentimen IHSG yang melemah lebih kepada ketidakpastian seputar kebijakan tarif perdagangan global oleh AS.
“IHSG didorong oleh rebound pada saham perbankan dan saham berkapitalisasi besar. Investor juga mulai kembali masuk ke pasar setelah periode penurunan kinerja perdagangan yang signifikan, memicu aktivitas pembelian,” ungkap daily report Office of Chief Economist Bank Mandiri yang dirilis Kamis (6/3/2025).
“Namun, ketidakpastian seputar kebijakan tarif perdagangan global dapat terus memengaruhi pergerakan pasar ke depan,” tulis laporan tersebut lebih jauh.
Sementara itu, pertanyaan investor terkait dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) juga mulai terjawab.
Chief Information Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Pandu Sjahrir baru saja menghadiri sebuah sesi di Singapura. Ini menjadi panggung perdana bagi Danantara berhadapan dengan investor global.
Hal tersebut terungkap dalam riset UBS Indonesia tertanggal 5 Maret. Acara UBS OneASEAN Summit 2025 di Singapura menjadi panggung pertama bagi Danantara untuk bertemu dengan para investor asing.
Pandu mewakili Danantara dalam sesi engagement dengan para investor asing pada 3-4 Maret. Sesi tersebut dihadiri oleh lebih dari 30 investor global dengan total aset kelolaan (Asset Under Management/AUM) sekitar US$ 2,5 miliar di Indonesia.
“Kami meyakini bahwa Danantara semestinya menjadi sentimen positif karena dividen yang akan lebih tinggi dan tata kelola yang lebih baik,” sebut laporan UBS.
CEO Danantara Rosan Roeslani mengatakan peluncuran Danantara bukan merupakan penyebab dari amblesnya indeks saham pada akhir bulan Februari. Dia mengatakan amblesnya indeks saham bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan terjadi di seluruh pasar saham negara ASEAN.
“Memang indeks harga saham gabungan kita ini menurun. Tapi menurunnya bukan di Indonesia saja. Di emerging market, di negara ASEAN pun, semua memang sedang mengalami penurunan,” kata Rosan kepada wartawan, dikutip Kamis (6/3/2025).
Fluktuasi indeks saham, menurut Rosan, merupakan hal yang lumrah terjadi di pasar saham. Namun, dia meyakinkan bahwa fundamental perusahaan yang terdaftar di pasar saham Indonesia cukup kuat untuk kembali rebound.
“Fundamental dari perusahaan-perusahaan kita, bank-bank kita, itu sangat baik. Sangat kuat. Jadi kita percaya semua ini dengan fundamental,” kata Rosan.
Sumber : Elshinta.Com
Sentimen: netral (72.7%)