Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
BUMN: PT Pertamina
Kab/Kota: Indramayu, Purwakarta
Tokoh Terkait
Teknologi Pengeboran Minyak Ini Lebih Efisien dan Ramah Lingkungan
Medcom.id
Jenis Media: Ekonomi

Jakarta: Industri minyak dan gas terus berkembang dengan berbagai inovasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi dampak lingkungan.
Salah satu terobosan terbaru adalah penerapan teknologi Dual Fuel atau sistem campuran bahan bakar dalam pengeboran minyak, yang memungkinkan penggunaan gas bumi sebagai alternatif bahan bakar selain solar.
Teknologi ini diterapkan oleh PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas) dan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) untuk mendukung efisiensi biaya dan penurunan emisi karbon.
Teknologi ini dikenal dengan nama Dynamic Gas Blending System (DGBS), yang memungkinkan mesin pengeboran menggunakan campuran bahan bakar gas dan solar.
Dengan penerapan sistem ini, konsumsi bahan bakar lebih fleksibel, hemat energi, dan ramah lingkungan. Teknologi ini diklaim dapat mengurangi emisi karbon hingga 30 persen, sehingga sejalan dengan target transisi energi nasional.
Manfaat teknologi dual fuel bagi industri migas
Menurut Direktur Utama PGN Gagas, Santiaji Gunawan, efisiensi dan penurunan emisi karbon pada proses pengeboran ini akan memberikan kontribusi positif pada upaya pemenuhan energi nasional.
"Efisiensi dan penurunan emisi karbon pada proses pengeboran juga akan memberikan kontribusi positif pada transisi energi nasional,” jelas Santiaji dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Maret 2025.
Dari sisi operasional, penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar pengeboran dapat menekan biaya operasional secara signifikan.
Gas bumi lebih ekonomis dibandingkan solar dan lebih stabil dari segi ketersediaan, sehingga perusahaan bisa menghemat pengeluaran tanpa mengorbankan kinerja.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita juga menegaskan bahwa inovasi ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara bisnis dan kelestarian lingkungan.
“Pertamina Drilling terus mengembangkan program inisiatif penurunan emisi untuk memaksimalkan peran dalam pencapaian penurunan emisi karbon nasional, salah satunya adalah teknologi DGBS," kata Avep.
Implementasi perdana teknologi DGBS di Indramayu
Penerapan teknologi Dynamic Gas Blending System (DGBS) telah dilakukan untuk pertama kalinya pada 28 Februari 2025 di Mundu, Indramayu, Jawa Barat.
Infrastruktur yang mendukung sistem ini telah disiapkan sejak 2023, termasuk pasokan gas dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Purwakarta.
Gas yang diproses dari SPBG tersebut kemudian digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin pengeboran.
“Penerapan teknologi DGBS sejalan dengan upaya kami dalam melakukan cost optimization di sektor pengeboran. Penggunaan gas bumi dapat menekan biaya operasional sekaligus menurunkan emisi karbon, sehingga biaya operasiona lebih ekonomis dan berkelanjutan,” terang Direktur Operasi Pertamina Drilling Aziz Muslim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)
Sentimen: positif (100%)