Sentimen
Negatif (99%)
6 Mar 2025 : 18.27
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Seoul

Kasus: kebakaran

Bom 'Nyasar' Hantam Area Permukiman Saat Latihan Militer di Korsel

6 Mar 2025 : 18.27 Views 14

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Bom 'Nyasar' Hantam Area Permukiman Saat Latihan Militer di Korsel

Seoul -

Para pejabat angkatan udara mengatakan, delapan bom "dilepaskan secara tidak normal" dari sebuah jet tempur pada saat latihan militer Korea Selatan dengan bom betulan Kamis (06/03). Media melaporkan serpihan bom tersebut mendarat di wilayah sipil Pocheon.

Sedikitnya tujuh orang terluka, empat diantaranya mengalami luka serius, akibat jet tempur secara "tidak sengaja" menjatuhkan delapan bom selama latihan militer, demikian ungkap Angkatan Udara Korea Selatan.

"Delapan bom MK-82 yang merupakan bom multiguna dilepaskan secara tidak normal dari pesawat KF-16 Angkatan Udara, mendarat di luar jarak tembak yang telah ditentukan, kami sangat menyesalkan penembakkan bom yang tidak disengaja tersebut, yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil, dan berharap mereka yang terluka dapat segera pulih," demikian pernyataan Angkatan Udara.

Angkatan Udara juga melaporkan telah membentuk komite tanggap darurat untuk menyelidiki insiden ini, dan berjanji untuk mengambil "semua tindakan yang diperlukan, termasuk kompensasi untuk kerusakan."

Beberapa jam setelah pernyataan awal, kantor berita Reuters melaporkan pernyataan koreksi dari Angkatan Udara Korea Selatan, bahwa bom-bom tersebut dilepaskan oleh dua jet tempur.

ADVERTISEMENT `; var mgScript = document.createElement("script"); mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push(["_mgc.load"])})(window,"_mgq");`; adSlot.appendChild(mgScript); }, function loadCreativeA() { var adSlot = document.getElementById("ad-slot"); adSlot.innerHTML = ``; console.log("πŸ” Checking googletag:", typeof googletag !== "undefined" ? "βœ… Defined" : "❌ Undefined"); if (typeof googletag !== "undefined" && googletag.apiReady) { console.log("βœ… Googletag ready. Displaying ad..."); googletag.cmd.push(function () { googletag.display('div-gpt-ad-1708418866690-0'); googletag.pubads().refresh(); }); } else { console.log("⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script..."); var gptScript = document.createElement("script"); gptScript.src = "https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js"; gptScript.async = true; gptScript.onload = function () { console.log("βœ… GPT script loaded!"); window.googletag = window.googletag || { cmd: [] }; googletag.cmd.push(function () { googletag.defineSlot('/4905536/detik_desktop/news/static_detail', [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], 'div-gpt-ad-1708418866690-0').addService(googletag.pubads()); googletag.enableServices(); googletag.display('div-gpt-ad-1708418866690-0'); googletag.pubads().refresh(); }); }; document.body.appendChild(gptScript); } } ]; var currentAdIndex = 0; var refreshInterval = null; var visibilityStartTime = null; var viewTimeThreshold = 30000; function refreshAd() { var adSlot = document.getElementById("ad-slot"); if (!adSlot) return; currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length; adSlot.innerHTML = ""; // Clear previous ad content ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad console.log("πŸ”„ Ad refreshed:", currentAdIndex === 0 ? "Creative B" : "Creative A"); } var observer = new IntersectionObserver(function(entries) { entries.forEach(function(entry) { if (entry.isIntersecting) { if (!visibilityStartTime) { visibilityStartTime = new Date().getTime(); console.log("πŸ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik..."); setTimeout(function () { if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() - visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) { console.log("βœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh..."); refreshAd(); if (!refreshInterval) { refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000); } } }, viewTimeThreshold); } } else { console.log("❌ Iklan keluar dari layar, reset timer."); visibilityStartTime = null; if (refreshInterval) { clearInterval(refreshInterval); refreshInterval = null; } } }); }, { threshold: 0.5 }); document.addEventListener("DOMContentLoaded", function() { var adSlot = document.getElementById("ad-slot"); if (adSlot) { ads[currentAdIndex](); // Load the first ad observer.observe(adSlot); } }); Apa yang diketahui sejauh ini?

Laporan media setempat menyebutkan, bom-bom itu jatuh sekitar pukul 10:00 pagi (0100 GMT) di wilayah Pocheon, Korea Selatan, yang berjarak sekitar 40 kilometer di timur laut Seoul. Daerah ini dekat dengan perbatasan Korea Utara yang t dijaga sangat ketat oleh militer.

Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan mengatakan, bom-bom tersebut "diduga jatuh di sebuah desa selama latihan gabungan militer Korea Selatan dan Amerika Serikat."

Bom tersebut dilaporkan merusak sejumlah rumah dan sebuah gereja.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan sebelumnya telah melaporkan, pada hari itu mereka sedang melakukan latihan militer bersama dengan AS di Pocheon, menjelang latihan militer tahunan yang akan dimulai minggu depan.

Kementerian Pertahanan di Seoul tidak segera mengomentari bom yang dijatuhkan secara tidak sengaja itu.

Apa kata penduduk desa?

Menurut laporan media setempat, desa tempat jatuhnya bom itu berlokasi dekat dengan area latihan militer Seungjin. Penduduk setempat selama bertahun-tahun, telah memprotes gangguan dan potensi bahaya dari latihan militer.

Park, seorang warga setempat, kepada kantor berita Yonhap mengatakan, ia sedang menonton televisi di rumah saat insiden terjadi.

"Tiba-tiba saya mendengar ledakan yang sangat dahsyat, seperti petir, dan seluruh rumah bergetar. Ketika saya keluar rumah, semuanya kacau balau," katanya.

Sebuah panti wreda di dekatnya juga terkena dampaknya.

"Sebuah ledakan tiba-tiba mengguncang gedung. Jendela-jendela pecah, dan salah satu guru kami terluka dan dibawa ke rumah sakit," kata direktur pusat perawatan lansia tersebut kepada kentor berita Yonhap, seraya menambahkan bahwa para manula itu ketakutan tetapi untungnya tidak ada yang terluka.

im/as (Reuters, AP, AFP)

(nvc/nvc)

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Sentimen: negatif (99.1%)