Pertemuan Rahasia antara Amerika dan Hamas di Doha, Tersiar Bahas soal Sandera dan Perang Gaza - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan Presiden Donald Trump diam-diam mengadakan pembicaraan langsung dengan Hamas untuk membahas sandera Amerika yang ditahan oleh kelompok tersebut di Gaza.
Pertemuan AS-Hamas berlangsung di ibu kota Qatar, Doha, dipimpin oleh utusan khusus Presiden Amerika Serikat, Adam Boehler, yang bertanggung jawab dalam urusan penyanderaan.
Sumber diplomatik senior mengungkapkan informasi ini kepada Al Arabiya English pada Rabu (5/3/2025).
Pembicaraan tersebut berfokus pada dua hal utama: pembebasan sandera Amerika yang masih ditahan di Gaza dan kemungkinan upaya untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lama di wilayah tersebut.
Pertemuan ini berfokus pada pembebasan sandera Amerika yang masih ditahan oleh Hamas, namun pembicaraan juga membahas kemungkinan kesepakatan yang lebih luas, termasuk gencatan senjata jangka panjang.
Pertemuan rahasia Amerika dan Hamas di Doha ini pertama kali dilaporkan oleh Axios.
Gedung Putih menyatakan Israel sudah diajak berkonsultasi mengenai masalah ini, meskipun tidak terlibat langsung dalam perundingan.
Negosiasi langsung dengan Hamas tanpa persetujuan Israel adalah langkah yang belum pernah diambil oleh pemerintahan AS sebelumnya.
Sementara itu, masih ada 59 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel mengonfirmasi bahwa 35 sandera telah tewas, sementara intelijen Israel meyakini bahwa 22 sandera lainnya masih hidup.
Di antara sandera yang tersisa, terdapat lima warga Amerika, termasuk Edan Alexander yang berusia 21 tahun, yang diyakini masih hidup.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan dialog ini adalah bagian dari upaya Amerika untuk melindungi kepentingan rakyatnya, sebuah prinsip yang telah diterapkan Presiden Donald Trump dalam berbagai situasi sebelumnya.
Utusan Gedung Putih untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, yang semula dijadwalkan untuk mengunjungi Doha guna bertemu Perdana Menteri Qatar terkait gencatan senjata, membatalkan perjalanannya setelah tidak ada kemajuan yang tercapai dalam pembicaraan.
Pendekatan yang Berbeda antara Trump dan Biden
Pendekatan yang diambil oleh pemerintahan Trump sangat berbeda dengan kebijakan yang dijalankan oleh Presiden Biden.
Trump tidak hanya mengancam keras Hamas, tetapi juga mengusulkan kemungkinan "pengambilalihan" Gaza oleh AS.
Gencatan senjata 42 hari, yang merupakan bagian dari fase pertama kesepakatan Gaza, berakhir pada Sabtu (1/3/2025) setelah para pihak gagal mencapai kesepakatan untuk memperpanjangnya.
Meski pertempuran belum berlanjut, Israel menghentikan semua pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang kini tengah menghadapi krisis kemanusiaan besar.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Sentimen: negatif (99.9%)