Sentimen
Positif (66%)
6 Mar 2025 : 08.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Serang, Washington

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1107: Macron, Zelensky, dan Starmer Mau ke Amerika untuk Temui Trump - Halaman all

6 Mar 2025 : 08.44 Views 30

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1107: Macron, Zelensky, dan Starmer Mau ke Amerika untuk Temui Trump - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Konflik Rusia vs Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1107 pada Kamis (6/3/2025).

Presiden Prancis Emmanuel Macron sedang mempertimbangkan untuk kembali ke Washington bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah Prancis, Sophie Primas, pada Rabu (5/3/2025), dikutip dari Al Arabiya.

Primas memberikan keterangan tersebut setelah rapat mingguan Kabinet Prancis, yang menandakan upaya diplomatik untuk memfasilitasi pertemuan antara para pemimpin ini dan Presiden Trump.

Simak rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina berikut ini.

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1107: AS Setop Pembagian Informasi Intelijen dengan Ukraina

Amerika Serikat menghentikan pembagian informasi intelijen dengan Ukraina.

Langkah terbaru pemerintahan Presiden Donald Trump ini tampaknya berpotensi menghambat kemampuan militer Ukraina dalam menargetkan pasukan Rusia di medan perang.

Keputusan ini diumumkan setelah Senin (3/3/2025) kemarin Gedung Putih mengumumkan membekukan sementara bantuan militer ke Ukraina, setelah pertemuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Trump di Ruang Oval berujung debat pedas.

Bagi militer Ukraina, dukungan intelijen AS sangat penting dalam mengidentifikasi dan menyerang target-target strategis Rusia, Financial Times melaporkan.

Informasi intelijen yang diterima dari AS selama ini memungkinkan Ukraina untuk melaksanakan serangan presisi, termasuk terhadap pasukan yang bergerak atau sasaran yang sulit dijangkau.

Dengan penghentian ini, Ukraina kehilangan salah satu keunggulan utama di medan perang.

Keputusan AS untuk melarang sekutunya memberikan informasi intelijen kepada Ukraina pertama kali dilaporkan oleh Daily Mail.

AS telah secara resmi memblokir sekutunya untuk berbagi intelijen dengan Ukraina.

Beberapa pejabat menyatakan bahwa negara-negara yang memiliki akses intelijen domestik kemungkinan akan tetap berbagi informasi yang relevan.

Namun, ini tidak berlaku untuk data intelijen sensitif dan bernilai tinggi yang dibutuhkan Ukraina untuk menyerang target yang bergerak cepat, seperti pasukan Rusia yang dapat dipindahkan.

Seorang pejabat senior di negara Barat mengatakan bahwa jika keputusan ini tidak segera dibalik, Ukraina akan menghadapi kesulitan besar.

"Ini akan menghilangkan keunggulan mereka di medan perang," katanya.

Rudal Rusia Hantam Hotel di Kryvyi Rih, Dua Tewas dan 28 Terluka

Sebuah rudal Rusia menghantam sebuah hotel di kota Kryvyi Rih, Ukraina bagian tengah, pada Rabu (5/3/2025) malam.

Serangan tersebut menewaskan dua orang dan melukai 28 lainnya, menurut keterangan dari gubernur setempat, The Guardian melaporkan.

Gubernur Dnipropetrovsk Serhiy Lysak menyampaikan informasi tersebut melalui Telegram.

Di unggahan tersebut, ia juga menyebutkan bahwa seorang anak termasuk di antara yang terluka. Beberapa korban dilaporkan mengalami luka parah.

Ledakan di Wilayah Kyiv, Pertahanan Udara Aktif

Pertahanan udara beroperasi di wilayah Kyiv setelah adanya serangan, demikian laporan dari Otoritas Wilayah Kyiv (OVA).

Peringatan udara telah diumumkan di wilayah tersebut, Suspilne melaporkan.

Angkatan Udara Ukraina juga melaporkan adanya serangan pesawat tak berawak yang terjadi di daerah tersebut..

Rusia Serang Sumy, Pesawat Tak Berawak Hantam Gudang

Di Sumy, sebuah pesawat tak berawak Rusia menghantam sebuah gudang, seperti yang dilaporkan oleh penjabat walikota, Kobzar.

Tim penyelamat saat ini sedang berusaha memadamkan api yang timbul akibat serangan tersebut

 Namun, hingga saat ini, tidak ada informasi terkait korban tewas atau terluka.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sentimen: positif (66.5%)