Sentimen
Negatif (99%)
2 Mar 2025 : 21.20
Informasi Tambahan

BUMN: Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, PT Pertamina

Kasus: korupsi

Di Tengah Skandal Korupsi Pertamina, Pengendara Ini Tak Menyesal Beralih ke SPBU Swasta Megapolitan 2 Maret 2025

2 Mar 2025 : 21.20 Views 37

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Di Tengah Skandal Korupsi Pertamina, Pengendara Ini Tak Menyesal Beralih ke SPBU Swasta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Maret 2025

Di Tengah Skandal Korupsi Pertamina, Pengendara Ini Tak Menyesal Beralih ke SPBU Swasta Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Terbongkarnya skandal dugaan pengoplosan Pertamax di PT Pertamina (Perseor) tak membuat sejumlah pengedara ikut ambil pusing. Mereka mengaku tak menyesal telah memilih berlangganan di stasiun pengisian bahan bakar mum (SPBU) milik swasta, Shell. Mereka mengaku lebih nyaman membeli bahan bakar minyak (BBM) SPBU swasta itu dibandingkan Pertamina. Salah satu pembeli Shell bernama Bayu (25) ia sudah terbiasa menggunakan Shell untuk beraktivitas sehari-hari lantaran pelayanan di sana dinilai lebih baik. "Sudah sering saja mengisi di sini, sebelum kasus juga sering mengisi di sini sih. walaupun harga lebih mahal, tetapi pelayanan bagus juga," kata Bayu. Kendati demikian, ia juga beberapa kali pernah mengisi di Pertamina, tetapi hal tersebut dalam keadaan mendesak ketika kehabisan BBM di jalan. "Pernah, kalau kepepet. Karena beda banget, dari segi tarikan beda banget. Jadi, percaya Shell," ungkap Bayu. Senada dengan Bayu, Ucup(39) sudah rutin menggunakan Shell karena lebih irit dan tarikan lebih ringan. Hal tersebut sangat menguntungkannya terutama ia bekerja sebagai pengemudi ojek online. "Selain beli bensin saya juga beli oli dan servis disini. Karena dari dulu Shell lebih irit dibandingkan pertamina, tarikan juga lebih ringan lebih enteng," kata Ucup Ucup menjelaskan,ia tidak mempermasalahkan jika harga Shell berubah-ubah mengikuti harga pasar minyak dunia. "Saya memakai dari harga Rp 10.000 samapai sekarang Rp 12.000 tetep memakai Shell, enggak masalah. Saya pernah perbandingan ya, pakai Shell dengan Pertamax itu beda sih," tutur Ucup. Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengungkap dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero) Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang berlangsung dari 2018 hingga 2023. Kasus ini melibatkan sejumlah petinggi Pertamina, termasuk Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin, serta beberapa pejabat lainnya. Dalam perhitungan sementara, kerugian negara akibat korupsi ini diperkirakan mencapai Rp 193,7 triliun pada tahun 2023. Menurut keterangan Kejaksaan Agung, PT Pertamina Patra Niaga diduga melakukan praktik pembelian Pertalite yang kemudian di-blend menjadi Pertamax. Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, tersangka RS melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92 (Pertamax), padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 (Pertalite) atau lebih rendah. "Kemudian dilakukan blending di storage/depo untuk menjadi Ron 92," demikian bunyi keterangan Kejaksaan Agung yang dilansir pada Selasa (25/2/2025). Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (99.9%)