Sentimen
Positif (100%)
2 Mar 2025 : 19.43
Informasi Tambahan

Kab/Kota: London, Washington

Starmer: Inggris dan Prancis Akan Jadi Jembatan Perdamaian Ukraina, Siap Berdialog dengan Trump - Halaman all

2 Mar 2025 : 19.43 Views 43

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Starmer: Inggris dan Prancis Akan Jadi Jembatan Perdamaian Ukraina, Siap Berdialog dengan Trump - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, pada hari Minggu (2/3/2025) mengungkapkan niat untuk mengupayakan kesepakatan damai dengan Ukraina, bersama dengan Prancis, dan kemudian menyampaikannya kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Dalam pernyataannya, Starmer menekankan bahwa ia fokus untuk menjadi penghubung yang dapat memulihkan perundingan damai dan menggunakan kegagalan perundingan sebagai peluang untuk kembali terlibat dengan Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, serta Presiden Prancis, Emmanuel Macron, daripada meningkatkan ketegangan dengan retorika yang semakin memanas.

Starmer menyampaikan pandangannya dalam sebuah wawancara dengan BBC.

Di mana ia mengungkapkan bahwa ia merasa "tidak nyaman" melihat pertikaian antara Zelensky dan Trump yang terjadi di Gedung Putih.

"Tidak seorang pun ingin melihat itu," kata Starmer.

Ia menjelaskan bahwa alih-alih memperburuk situasi, ia memilih untuk "menyingsingkan lengan baju" dan langsung menghubungi kedua pemimpin tersebut untuk berdialog.

PM Inggris ini kemudian mengatakan bahwa saat ini pihaknya dan Prancis telah berkomitmen untuk mengusahakan perdamaian di Ukraina.

Keduanya juga siap untuk berdialog dengan Trump tentang perdamaian ini.

Kami sekarang telah sepakat bahwa Inggris, bersama dengan Prancis dan mungkin satu atau dua negara lainnya, akan bekerja sama dengan Ukraina dalam sebuah rencana untuk menghentikan pertempuran. Kemudian, kami akan membahas rencana itu dengan Amerika Serikat,” kata Starmer, dikutip dari The Times of India.

Menurut Starmer, saat ini langkah yang ia pilih merupakan keputusan yang tepat.

"Saya pikir kita sudah melangkah ke arah yang benar," jelasnya.

Pernyataan ini muncul hanya beberapa hari setelah pertikaian publik yang melibatkan Trump dan Zelensky di Gedung Putih, yang berlangsung di hadapan kamera.

Pertikaian ini dipicu oleh rasa frustrasi Trump terhadap sikap Zelensky dalam perundingan perdamaian dengan Rusia.

Trump menuduh Zelensky tidak "bersyukur" atas dukungan yang diberikan Amerika Serikat dalam perang yang sedang berlangsung.

"Anda tidak memiliki kartu saat ini," ujar Trump, memperingatkan bahwa tanpa kesepakatan, Ukraina akan menghadapi masa depan yang suram.

Padahal, pertemuan tersebut awalnya direncanakan untuk menjadi kesempatan penandatanganan kesepakatan yang akan membuka akses Amerika Serikat terhadap mineral penting yang ada di Ukraina.

Namun, konferensi pers yang seharusnya diadakan dibatalkan, dan Zelensky diminta untuk meninggalkan Gedung Putih sebelum perjanjian tersebut dapat ditandatangani.

Meskipun meninggalkan Washington tanpa kesepakatan, Zelensky tetap teguh pada pendiriannya untuk menandatangani perjanjian tersebut sebagai "langkah pertama menuju jaminan keamanan" bagi Ukraina.

Starmer Sambut Hangat Zelensky 

Starmer menyambut hangat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di London pada Sabtu (1/3/2025).

Pertemuan ini terjadi tepat  sehari setelah pertemuan tegang antara pemimpin Ukraina tersebut dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Kedatangan Zelenskyy ke Inggris menandai kelanjutan dukungan dari negara tersebut terhadap perjuangan Ukraina di tengah konflik dengan Rusia.

Sebagai bentuk komitmen, Inggris dan Ukraina meluncurkan perjanjian pinjaman sebesar £2,26 miliar  atau sekitar Rp 47 T (kurs £1 GBP = Rp20.860) untuk memperkuat pertahanan Ukraina.

Kedatangan Zelensky di London disambut meriah oleh rakyat Inggris.

Starmer mengatakan bahwa sambutan dari rakyat adalah bentuk dukungan bagi ia dan Ukraina.

“Dan seperti yang Anda dengar dari sorak sorai di luar, Anda mendapat dukungan penuh dari seluruh Inggris Raya, dan kami mendukung Anda bersama Ukraina selama yang diperlukan," jelasnya.

Langkah Keir Starmer untuk bekerja sama dengan Prancis dan negara-negara lainnya dalam upaya mencapai perdamaian menunjukkan keinginan Inggris untuk memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan krisis yang tengah melanda Ukraina.

Meskipun ketegangan antara Zelensky dan Trump masih memanas, upaya diplomatik yang dilakukan oleh Starmer diharapkan dapat membuka peluang untuk tercapainya solusi damai yang lebih luas dan mengurangi eskalasi konflik yang terus berlanjut.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Keir Starmer dan Konflik Rusia vs Ukraina

Sentimen: positif (100%)