Sentimen
Negatif (44%)
28 Feb 2025 : 23.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Beijing, Tiongkok, Washington

Kasus: Narkoba

Tokoh Terkait

Trump Berlakukan Tarif Tambahan 10 Persen untuk China, Perang Dagang Kian Memanas - Halaman all

28 Feb 2025 : 23.00 Views 12

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Trump Berlakukan Tarif Tambahan 10 Persen untuk China, Perang Dagang Kian Memanas - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap barang-barang impor dari China.

Langkah ini menjadi babak baru dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang semakin memanas.

Sebelumnya, barang impor dari China telah dikenakan pajak minimal 10 persen sejak awal bulan ini setelah kebijakan tarif Trump mulai berlaku.

Pada hari Kamis (27/2/2025), Trump mengonfirmasi bahwa bea masuk tambahan ini akan mulai berlaku bulan depan sebagai tanggapan terhadap "tingkat fentanil yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima" yang masuk ke AS, dikutip dari Al Jazeera.

"Narkoba masih mengalir ke negara kita dari Meksiko dan Kanada pada tingkat yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima," kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social, Kamis pagi.

Pernyataan ini mendapat respons dari Kementerian Perdagangan China.

Ia menegaskan bahwa regulasi mereka terkait narkoba merupakan salah satu yang paling ketat di dunia.

China juga mengatakan bahwa AS menghindari tanggung jawab dalam masalah ini.

Menurut juru bicara Kementerian Perdagangan China, tarif sepihak yang diberlakukan AS melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan merusak sistem perdagangan multilateral.

“China telah berulang kali menyatakan bahwa tarif sepihak melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia dan merusak sistem perdagangan multilateral,” kata juru bicara tersebut, dikutip dari CNN.

Mereka mendesak Washington untuk kembali ke jalur negosiasi yang setara guna menyelesaikan perselisihan dagang ini.

Sebagai respons terhadap kebijakan tarif AS, Beijing telah mengenakan pajak sebesar 15 persen terhadap beberapa ekspor Amerika ke China, termasuk batu bara dan gas alam cair.

Selain itu, China juga memberlakukan tarif sebesar 10 persen terhadap minyak mentah, mesin pertanian, kendaraan besar, dan truk pikap dari AS.

Badan Penegakan Narkoba AS menyatakan bahwa China adalah sumber utama bahan kimia prekursor yang digunakan untuk memproduksi fentanil oleh kartel Meksiko.

Meskipun demikian, Beijing menegaskan bahwa mereka telah berkolaborasi dengan AS dalam mengatasi peredaran fentanil dengan menambahkan zat terkait dalam daftar obat terlarang serta melakukan kerja sama internasional dalam pengendalian narkoba.

Kenaikan Tarif Impor Kanada dan Meksiko

Selain China, Trump juga berencana memberlakukan tarif 25 persen terhadap impor dari Kanada dan Meksiko yang akan berlaku mulai 4 Maret.

Ancaman ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan perbatasan dan menekan arus masuk narkoba ke AS.

Sebelumnya, Trump sempat menunda penerapan tarif ini setelah Meksiko dan Kanada sepakat meningkatkan pendanaan perbatasan dan melanjutkan diskusi terkait pengendalian perdagangan narkoba.

Namun, pada hari Kamis, Trump kembali mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap langkah yang telah diambil oleh kedua negara tersebut.

Ia menegaskan bahwa arus narkoba ke AS masih dalam tingkat yang tinggi dan tidak dapat diterima, dengan menyebut bahwa sebagian besar narkoba tersebut diproduksi di China.

"Narkoba masih mengalir ke negara kita dari Meksiko dan Kanada pada tingkat yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima," tulisnya, seraya menambahkan bahwa "sebagian besar" narkoba itu dibuat di Tiongkok, dikutip dari BBC.

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, dalam konferensi pers di Istana Nasional, merespons pernyataan Trump dengan mengatakan bahwa mantan presiden AS tersebut memiliki gaya komunikasi yang khas.

"Seperti yang kita ketahui, (Trump) punya caranya sendiri dalam berkomunikasi," jelasnya.

Ia berharap agar kesepakatan dapat dicapai sebelum tenggat waktu 4 Maret.

"Saya berharap kita dapat mencapai kesepakatan dan pada tanggal 4 Maret kita dapat mengumumkan hal lainnya," tambahnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyatakan bahwa Kanada sedang berupaya mencari solusi, tetapi memperingatkan bahwa jika tarif benar-benar diberlakukan, pihaknya akan memberikan respons yang cepat dan kuat.

Ancaman tarif terhadap Kanada dan Meksiko menimbulkan kekhawatiran yang luas mengingat ekonomi ketiga negara telah saling terhubung erat setelah bertahun-tahun beroperasi di bawah perjanjian perdagangan bebas.

Jika kebijakan ini benar-benar diterapkan, dampaknya dapat mengganggu rantai pasokan dan meningkatkan ketegangan dalam hubungan dagang Amerika Utara.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Donald Trump dan China

Sentimen: negatif (44.4%)