Sentimen
Negatif (80%)
28 Feb 2025 : 09.51

Penyelidikan Terbaru: Blunder Besar Israel, IDF Abaikan 5 Sinyal Serangan Hamas 7 Oktober - Halaman all

28 Feb 2025 : 09.51 Views 23

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Penyelidikan Terbaru: Blunder Besar Israel, IDF Abaikan 5 Sinyal Serangan Hamas 7 Oktober - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Hasil penyelidikan terbaru oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkap. militer Israel melakukan blunder besar menjelang serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023.

IDF sebenarnya sudah melihat lima tanda aktivitas tak biasa yang dilakukan Hamas pada malam sebelum serangan. Namun, IDF justru memilih untuk mengabaikannya karena meyakini aktivitas itu bukanlah sinyal akan adanya serangan Hamas dalam waktu dekat.

Menurut hasil penyelidikan, keputusan yang diambil IDF pada malam antara 6 dan 7 Oktober didasarkan pada kajian yang salah tentang Hamas selama bertahun-tahun. Akibatnya begitu besar, yakni para pejabat di semua tingkat gagal memberikan peringatan serangan.

The Times of Israel melaporkan setidaknya ada lima sinyal yang menunjukkan aktivitas tak biasa Hamas.

Beberapa aktivitas itu juga punya alternatif penjelasan dan tidak dianggap cukup kuat untuk memberikan tanda bahwa akan ada serangan.

Namun, di samping itu ada pula sinyal, Hamas sedang mempertahankan aktivitas rutinnya seperti biasa.

Salah satu hal yang tak biasa atau anomali adalah adanya beberapa SIM card Israel di tangan pasukan Nukhba milik Hamas. Empat lainnya masih dirahasiakan.

Masing-masing tanda tidak mengindikasikan hal yang sangat penting di IDF. Sebelumnya, beberapa di antaranya sudah pernah muncul.

Namun, banyaknya kemunculan tanda itu merupakan hal yang tidak biasa. Oleh karena itu, para perwira intelijen Israel melakukan banyak pengecekan pada malam sebelum serangan.

Setelah ada pengecekan, sejumlah tanda itu diabaikan, sedangkan yang lainnya tetap terbuka untuk diselidiki. Tidak ada satu pun perwira Israel yang menafsirkan tanda-tanda itu sebagai sinyal serangan dalam waktu dekat.

Penyelidikan mendapati ada data intelijen lainnya yang sebenarnya bisa digunakan untuk melakukan penyelidikan. Data itu sudah sampai kepada para perwira senior, sedangkan yang lainnya tidak mengetahuinya.

Seandainya gambaran besar data intelijen itu sudah dilihat oleh para perwira tertinggi, barangkali mereka akan meningkatkan level peringatan tentang serangan Hamas.

IDF kemudian menyebutkan alasan peringatan itu tidak disampaikan meski sudah ada tanda-tanda serangan.

1. Anggapan Israel sedang dalam periode tenang dengan Hamas di Gaza. Hamas dianggap memfokuskan serangan di Tepi Barat.

2. Kurangnya rapat untuk kajian intelijen tentang perkembangan situasi.

3. Tanggung jawab penyelidikan bidang peringatan dini tidak dibagi-bagi dengan tepat. Hal itu menyebabkan tumpang tindih di antara satuan intelijen. Akibatnya, tidak ada mekanisme pengawasan dan beberapa satuan kehilangan informasi penting.

4. Berlimpahnya data di Direktorat Intelijen memunculkan situasi ketika tidak ada satu perwira yang memiliki gambaran penuh tentang semua informasi yang relevan.

5. Budaya kerja yang di dalamnya pusat komando berfokus pada sistem komunikasi terenkripsi yang canggih untuk mengumpulkan informasi, ketimbang melakukan kerja intelijen nyata.

6. Kesalahpahaman tanda-tanda itu tidak mengindikasikan sesuatu yang akan terjadi dalam waktu dekat. Hal itu membuat tindakan dan kajian dijadwalkan dilakukan pada pagi hari, bukan pada saat itu juga.

Serangan terjadi dalam tiga gelombang

Berdasarkan hasil penyelidikan IDF, terdapat tiga gelombang dalam serangan Hamas. Pada setiap gelombang terdapat roket yang ditembakkan.

1. Gelombang pertama terjadi pukul 06.20 hingga 07.00 dan melibatkan 1.175 personel pasukan Nukhba milik Hamas. Pada saat yang bersamaan terdapat 1.406 roket yang ditembakkan. Kebanyakan menyasar pangkalan militer Israel dan kota-kota di perbatasan.

Hamas berfokus menyerang pos perbatasan IDF lalu berupaya menuju fasilitas penting di Israel selatan, termasuk Pangkalan Reim yang menjadi markas Divisi Gaza.

2. Gelombang dua berlangsung antara pukul 07.00 dan 09.00 dan melibatkan sekitar 600 personel Nukhba. Pada saat itu ada 937 roket yang ditembakkan. Hamas memfokuskan pemukiman di perbatasan Israel, kemudian berencana masuk lebih dalam ke fasilitas militer penting, termasuk Pangkalan Udara Israel.

3. Gelombang ketiga terjadi antara pukul 09.00 dan 16.00. Terdapat sekitar 435 personel Nukhba. Ada 1.084 roket yang ditembakkan. Mereka berada di sana untuk membantu dua gelombang sebelumnya.

Sebanyak 1.200 orang di Israel tewas dalam serangan itu. Lalu, ada 251 orang yang diculik oleh Hamas.

(*)

Sentimen: negatif (80%)