Sentimen
Negatif (100%)
27 Feb 2025 : 22.22
Tokoh Terkait

Tahanan Politik Tertua di Dunia Nael Barghouti Bebas Setelah 4 Dekade di Penjara Israel - Halaman all

27 Feb 2025 : 22.22 Views 29

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Tahanan Politik Tertua di Dunia Nael Barghouti Bebas Setelah 4 Dekade di Penjara Israel - Halaman all

Tahanan Politik Tertua di Dunia Nael Barghouti Bebas Setelah 4 Dekade di Penjara Israel

TRIBUNNEWS.COM - Setelah lebih dari 4 dekade di balik jeruji besi, Nael Barghouti (67 tahun), tahanan politik Palestina di penjara Israel dibebaskan pada Kamis (27/2/2025) pagi.

Pembebasannya, merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran sandera-tahanan yang dilakukan Hamas-Israel dalam putaran ketujuh tahap pertama gencatan senjata Gaza.

"Nael Barghouti bebas setelah puluhan tahun bertekun dan menderita di penjara pendudukan Israel," tulis laporan Khaberni, Kamis.

Nama lengkapnya adalah Nael Saleh Abdullah Barghouti.

Dia tercatat sebagai tahanan politik tertua di dunia menurut Guinness World Records pada 2009 dan menjadi salah satu simbol keteguhan perjuangan Palestina.

Selama tahun-tahun terakhir masa tahanannya, tahanan Barghouti mengirim banyak pesan, salah satunya yang terkenal dan masih diingat adalah:

“Jika ada dunia yang bebas seperti yang mereka klaim, saya tidak akan tetap dikurung sampai hari ini.”

Pada Kamis pagi, Israel membebaskan Barghouti di antara ratusan tahanan Palestina yang dibebaskan, sebagai bagian dari gelombang ketujuh dan terakhir dari fase pertama perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Barghouti menghabiskan total lebih dari 45 tahun berpindah-pindah di antara sel-sel penjara Israel, dan dianggap sebagai salah satu simbol paling menonjol dari gerakan tahanan Palestina.

"Pembebasan Barghouti merupakan titik balik dalam sejarah perjuangan Palestina, karena ia merupakan contoh keteguhan hati meski berulang kali dijatuhi sanksi oleh Israel, namun gagal mematahkan tekadnya," tulis ulasan Khaberni.

DIBEBASKAN - Warga Palestina, Nael Saleh Abdullah Barghouti yang menjadi tahanan politik Israel, dibebaskan pada Kamis (27/2/2025). Nael tercatat sebagai tahanan politik tertua di dunia menurut Guinness World Records pada 2009 dan menjadi salah satu simbol keteguhan perjuangan Palestina. Rekam Jejak Nael Barghouti

Nael Barghouti lahir di kota Kobar, dekat Ramallah, pada 23 Oktober 1957, dan sejak masa mudanya telah bergabung dalam sel milisi perlawanan.

Ia ditangkap pertama kali pada tahun 1978 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan 18 tahun.

Selama 34 tahun, yang ia jalani terus-menerus, otoritas pendudukan Israel menolak untuk membebaskannya, meskipun telah terjadi banyak kesepakatan pertukaran dan pembebasan yang dilakukan dalam kerangka negosiasi.

Pada tanggal 18 Oktober 2011, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan “Wafa al-Ahrar”, ia dibebaskan bersama ratusan tahanan lainnya, termasuk rekan seperjuangannya, tahanan yang dibebaskan, Fakhri al-Barghouti.

Setelah dibebaskan, ia menikahi tahanan lain Palestina yang dibebaskan, Aman Nafi’, sejumlah literatur lain menyebut nama pasangannya adalah Iman Nafi.

Pada tanggal 18 Juni 2014, otoritas pendudukan Israel kembali menangkapnya dan menjatuhkan hukuman 30 bulan penjara kepadanya.

Setelah menjalani hukumannya, Israel mengembalikan hukuman sebelumnya, yaitu penjara seumur hidup dan (18) tahun, dengan dalih adanya (berkas rahasia).

"Pengembalian hukuman Nael ini juga terjadi pada puluhan orang yang dibebaskan dalam kesepakatan “Wafa al-Ahrar”, yang hukuman sebelumnya telah dikembalikan, dan sebagian besar dari mereka menjalani hukuman seumur hidup," tulis Khaberni.

Pada tahun 2018, pasukan pendudukan membunuh keponakannya Saleh Al-Barghouti, menangkap saudaranya Asem, dan sekelompok besar anggota keluarganya, serta menghancurkan dua rumah keluarga tersebut, sebagai bagian dari kebijakan hukuman kolektif.

Selama tahun lalu, Israel menangkap istrinya Aman Nafi'dan satu-satunya saudara perempuannya Hanan Al-Barghouti. Israel lalu membebaskan mereka.

"Pada tahun 2021, Barghouti menghadapi situasi sulit dalam hidupnya, ditambah dengan puluhan situasi sebelumnya, yakni kehilangan saudara sekaligus sahabatnya, Omar Barghouti (Abu Asif), karena pendudukan kembali merampas kesempatannya untuk berpamitan dengan orang yang dicintainya, sebagaimana sebelumnya ia telah kehilangan kedua orang tuanya dan juga tidak dapat berpamitan dengan mereka," kata ulasan Khaberni.

Tahanan Politik Terlama dalam Sejarah Gerakan Palestina

Situs Spiritofaqsa melansir, pada November 2024, Nael Barghouti memasuki tahun ke-45 dalam penjara pendudukan Israel, menjadikannya tahanan dengan masa penahanan terlama dalam sejarah gerakan nasional tahanan Palestina.

Selama di penjara, Barghouti mengalami berbagai bentuk penyiksaan fisik dan psikologis, sering dipindahkan ke sel isolasi, serta dilarang menerima kunjungan keluarga.

Kondisi para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel semakin memburuk, terutama setelah peristiwa 7 Oktober 2023.

Barghouti seharusnya dibebaskan dalam tahap ketujuh dari perjanjian fase pertama pertukaran tahanan.

Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menunda pembebasan tahanan Palestina dengan alasan yang diklaim sebagai “pelanggaran berulang” oleh Hamas.

Sebelum pembebasannya, Israel lebih dulu melarang istrinya bepergian untuk menemuinya dan memutuskan bahwa Barghouti akan diusir secara permanen ke luar negeri setelah dibebaskan.

Barghouthi belajar bahasa Ibrani dan Inggris di dalam penjara, serta mulai mempelajari sejarah di Universitas Al-Quds Terbuka pada tahun 2011.

Selama bertahun-tahun dalam tahanan, Barghouthi kehilangan kedua orang tuanya tanpa dapat mengucapkan perpisahan, serta banyak kerabatnya.

Istri Nael mengungkapkan kesedihan dan kekecewaannya atas ketidakadilan yang terus menimpa suaminya, yang kini berusia lebih dari 68 tahun dan masih mengalami berbagai bentuk penyiksaan psikologis serta fisik.

Kisah Nael Barghouti menjadi cerminan penderitaan para tahanan Palestina serta bukti nyata kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap mereka.

(oln/khbrn/sprtalaqs/*)

 

Sentimen: negatif (100%)