Sentimen
Negatif (100%)
27 Feb 2025 : 11.38
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Rawamangun

Kasus: pembunuhan, pencurian

4 Fakta Bos Ruko di Pulogadung Tewas Dicor: Pelaku Kuli Bangunan, Uang Rp50 Juta Korban Ikut Digasak - Halaman all

27 Feb 2025 : 11.38 Views 9

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

4 Fakta Bos Ruko di Pulogadung Tewas Dicor: Pelaku Kuli Bangunan, Uang Rp50 Juta Korban Ikut Digasak - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Pemilik sebuah rumah dan toko (ruko) di Pulogadung, Jakarta Timuer berinsial JS (69) ditemukan tewas dalam kondisi dicor di saluran air di belakang ruko miliknya pada Rabu (26/2/2025).

Dikutip dari Warta Kota, korban sempat dinyatakan hilang sejak Minggu (16/2/2025) atau 10 hari.

Setelah penemuan itu, polisi pun langsung melakukan pembongkaran untuk mengevakuasi jasad korban.

Ternyata, pelaku adalah kuli bangunan yang tengah melakukan renovasi terhadap ruko JS berinisial ZA (35).

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilpaly menuturkan peristiwa tragis ini berawal ketika pelaku dan korban sempat ribut pada Minggu (16/2/2025).

Adapun pemicu keributan tersebut karena ZA melakukan mogok kerja. Hal ini pun membuat korban marah kepada pelaku.

"Awal ceritanya pada 16 Februari 2025, korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah."

"Dan kebetulan, yang terduga pelaku ini berada di TKP. Jadi, dia berada di TKP, dia menjaga TKP ini, proyek yang ada di sini," ujarnya pada Rabu malam.

Lalu, JS mengajak ZA ke kepolisian untuk melaporkan dugaan pencurian peralatan proyek oleh para karyawan.

Namun, Lilipaly menyebut pelaku menolak ajakan korban dan berujung meminta gajinya sebesar Rp900 ribu.

Hanya saja, permintaan pelaku ditolak hingga membuat korban melakukan penamparan.

"Jadi terduga pelaku meminta gaji sebesar Rp900 ribu. Namun, karena korban emosi, korban memukul. Awalnya korban menampar terduga pelaku," ujar Lilipaly.

Pelaku pun naik pitam dan langsung mendorong korban hingga terjatuh dan memukulnya.

Bahkan, ZA juga memukul kepala JS dengan batu hingga tewas.

Jasad Korban Sempat Didiamkan 2 Hari

Lilipaly pun menyebut ZA sempat panik atas tewasnya JS sehingga membiarkan jasad korban selama dua hari.

"Tanggal 18 terduga pelaku memastikan korban meninggal dan terduga pelaku panik," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Pada saat dicek oleh ZA, kondisi jenazah JS sudah membusuk dan dikerubungi lalat.

Pelaku Cor Jasad Korban di Saluran Air

Kemudian, ZA langsung menyeret jasad korban dan menaruhnya di saluran air di belakang ruko JS, lalu dicor.

"Selanjutnya terduga pelaku menyeret korban dan ditaruh di saluran air, dan ditutup dengan semen dan batu bata yang ada," jelasnya.

Kini pelaku telah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Timur.

Pelaku Gasak Uang Rp50 Juta Milik Korban

Lilipaly menyebut setelah melakukan pembunuhan, ZA menyempatkan diri untuk menggasak uang milik korban sebesar Rp50 juta yang tersimpan di ATM.

"Sebagian harta korban, berupa uang sudah diambil oleh terduga pelaku, ditransfer ke rekekeningnya juga," kata Nicolas Ary Lilipaly, Kamis.

Menurutnya polisi mengetahui ada transferan sejumlah uang dari rekening korban ke pelaku setelah polisi memeriksa ponsel miliknya.

Pelaku ZA berhasil membawa uang tunai korban sebesar Rp10 juta, sedangkan Rp 40 juta ditransfer ke rekening pelaku.

"Dari HP korban yang masih dibawa oleh terduga pelaku, dan juga ada transferan. Jadi ATM-nya diambil dan uangnya diambil dari ATM. Ada transferan uang juga ke rekening terduga pelaku. Itulah awal mulanya pengungkapan kasus ini," kata Nicolas.

Nicolas mengatakan pelaku mengetahui PIN rekening korban karena pelaku merupakan orang kepercayaan korban.

Sehingga, kata Nicolas pelaku ZA bisa dengan mudah menguras ATM korban.

"Akhirnya, dia ambil ATM, bawa uang Rp 10 juta dan Rp 40 juta transfer. Pelaku tahu nomor (PIN) ATM korban karena orang kepercayaan korban juga" papar Nicolas.

Sebagian artikel telah tayang di Warta Kota dengan judul "Kronologi Pembunuhan Pemilik Toko hingga Jenazahnya Ditutup Semen dan Batu Bata di Rawamangun Jaktim"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Warta Kota/Irwan Wahyu Kintoko)(Kompas.com/Febryan Kevin Candra Kurniawan)

Sentimen: negatif (100%)