Sentimen
Negatif (100%)
26 Feb 2025 : 15.45
Tokoh Terkait

PM Israel Benjamin Netanyahu Dituding Sengaja 'Sabotase' Gencatan Senjata dengan Palestina

26 Feb 2025 : 15.45 Views 70

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PM Israel Benjamin Netanyahu Dituding Sengaja 'Sabotase' Gencatan Senjata dengan Palestina

PIKIRAN RAKYAT - Sejak Israel melakukan serangan pada 7 Oktober 2023 dan berlanjut menjadi genosida dengan korban jiwa puluhan ribu orang, gencatan senjata sementara akhirnya disepakati pada 19 Januari 2025.

Gencatan senjata yang meskipun sementara ini begitu berarti bagi rakyat Palestina. Dua tahun lebih menghadapi serangan Israel yang tiada henti, warga Palestina terutama di Jalur Gaza bisa bernafas sejenak meski tetap menghadapi situasi sulit.

Namun, di tengah gencatan senjata yang disepakati, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dituding sengaja ‘menyabotase’ kesepakatan tersebut. Hal ini berimbas pada ditundanya pembebasan ratusan tahanan Palestina.

Pejabat Hamas, Basem Naim mengatakan pihaknya tidak akan terlibat dalam perundingan gencatan senjata lebih lanjut jika Israel belum membebaskan 620 tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan pada Sabtu, 22 Februari 2025 lalu.

“Sebelum melangkah ke langkah berikutnya, kita harus memastikan bahwa langkah sebelumnya, yaitu membebaskan 620 tahanan, sudah dibebaskan,” kata Naim, anggota biro politik Hamas kepada Al Jazeera.

Dia mengatakan Netanyahu sengaja dan dengan jelas mengirimkan pesan bahwa dia ingin menyabotase kesepakatan tersebut dan kembali bersiap untuk perang.

Pada Minggu, Israel mengumumkan untuk menunda pembebasan tahanan Palestina sebagai imbalan atas enam tawanan Israel yang ditahan di Gaza.

Sementara, Israel melalui kantor Netanyahu mengatakan keputusan untuk menunda pembebasan tahanan Palestina merupakan respons terhadap upacara pembebasan tawanan yang diadakan oleh Hamas.

"Mempermalukan sandera kami serta eksploitasi sinis terhadap sandera kami untuk tujuan propaganda," demikian pernyataan kantor Netanyahu.

Sejak gencatan senjata diberlakukan bulan lalu, kedua belah pihak telah melakukan serangkaian pertukaran tawanan dengan tahanan.

Dengan eskalasi yang terjadi saat ini, para mediator telah mendesak kedua belah pihak untuk melanjutkan negosiasi agar bisa berlanjut ke tahap kedua perjanjian. Namun, pengamat mempertanyakan sikap Israel soal bersedia maju ke tahap berikutnya atau tidak.

Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan editor kantor berita Israel Local Call, Meron Rapoport. Dia menyebut Netanyahu bermaksud untuk melanjutkan serangan Israel di Gaza meski menghadapi tantangan keras dari publik Israel.

“Harapan dari keluarga para sandera [yang masih berada di Gaza] adalah agar semua sandera dibebaskan,” kata Rapoport.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: negatif (100%)