Sentimen
Tunda Pengobatan Batu Ginjal, Waspada Infeksi yang Bisa Merusak Ginjal dalam Hitungan Hari - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Kesehatan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Batu ginjal sering kali muncul tanpa gejala dan baru terdeteksi saat sudah menimbulkan nyeri hebat.
Banyak pasien yang menunda pengobatan karena takut harus menjalani operasi, padahal menunda penanganan bisa berisiko serius terhadap kesehatan ginjal.
Ketua ASRI Urology Center RS Siloam ASRI, Prof. DR. dr. Nur Rasyid, Sp.U (K), menjelaskan batu ginjal yang tidak segera ditangani dapat membesar dan menyumbat saluran kemih, yang pada akhirnya menurunkan fungsi ginjal.
Lebih berbahaya lagi, infeksi akibat batu ginjal bisa merusak ginjal dalam waktu singkat.
"Menunda itu tentu batunya bisa tambah gede. Kalau batunya tambah gede bisa menyumbat, menurunkan fungsi ginjal Tapi untuk membesar dan sampai merusak ginjal, perlu waktu panjang, bulanan bisa tahun," kata Prof. Nur Rasyid di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2025).
"Yang tidak bisa ditebak adalah kapan batu itu menyebabkan infeksi. Infeksi bisa merusak ginjal lebih cepat, bukan tahunan, tapi dalam hitungan minggu, bahkan hari," lanjutnya.
Ketakutan pasien terhadap operasi juga sering menjadi alasan utama penundaan pengobatan.
Namun, menurut Prof. Nur Rasyid, perkembangan teknologi medis saat ini memungkinkan batu ginjal dihancurkan tanpa harus menjalani operasi besar.
Salah satu prosedur yang tersedia adalah Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) dari Urinary Stone Center yaitu metode non invasif yang menggunakan gelombang kejut untuk menghancurkan batu ginjal, ureter, atau kandung kemih.
"Sekarang kalau batunya kecil, minum obat bisa keluar. Kalau lebih dari 5 milimeter, tapi tidak keras dan posisinya mudah dikeluarkan, bisa pakai ESWL. Ini prosedur non-invasif, pasien cukup tiduran, ditempel alat, lalu gelombang kejut menghancurkan batu. Pasien bisa langsung pulang setelahnya," jelasnya.
Selain ESWL, ada juga metode Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS) yang dapat menghancurkan batu ginjal tanpa sayatan.
Dengan teknologi terbaru, pecahan batu bisa langsung dikeluarkan, sehingga pasien hanya perlu rawat inap 1-2 malam dan bisa kembali beraktivitas lebih cepat.
Salah satu faktor utama penyebab batu ginjal adalah dehidrasi, terutama pada mereka yang kurang minum air putih, termasuk orang yang bekerja di ruangan ber-AC.
Prof. Nur Rasyid mengungkapkan kondisi ini meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal akibat urin yang terlalu pekat.
"Sebenarnya, semakin orang itu berisiko mengalami dehidrasi, maka risiko batunya makin tinggi. Jadi kalau anda bekerja di ruangan ber-AC, males minum, kan kering. Itu juga berisiko, bukan hanya yang di panas yang keringetan," ungkapnya.
Karena itu, ia menyarankan agar masyarakat membiasakan diri minum air putih yang cukup untuk mencegah terbentuknya batu ginjal.
"Kepekatan urin di dalam ginjal itu yang akan menyebabkan batu terbentuk. Makanya pencegahan nomor satu adalah minum yang cukup, sehingga kencingnya mencapai 2,5 liter per hari," pungkasnya.
Sentimen: negatif (100%)