Sentimen
Positif (66%)
26 Feb 2025 : 12.28

Jangan Kalap! Ini Cara Bijak Pakai Paylater Biar Nggak Jadi Beban

26 Feb 2025 : 12.28 Views 42

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Ekonomi

Jangan Kalap! Ini Cara Bijak Pakai Paylater Biar Nggak Jadi Beban

Jakarta: Paylater kini jadi metode pembayaran favorit, terutama di kalangan anak muda. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa penggunaan Paylater tumbuh 61,90 persen secara tahunan per November 2024. 
 
Riset Kredivo dan Katadata Insight Center juga mencatat bahwa 70,4 persen pengguna Paylater berasal dari kelompok usia 18–35 tahun.
 
Tapi, di balik kemudahannya, penggunaan Paylater yang tidak bijak bisa memicu masalah finansial hingga kesehatan mental. 

Psikolog Disya Arinda, mengingatkan bahwa keputusan finansial impulsif bisa berdampak buruk dalam jangka panjang.
 
Disya juga mengingatkan generasi muda untuk memperhatikan kondisi psikologis sebelum dan saat menggunakan Paylater.
 
“Generasi muda cenderung lebih rentan terhadap keputusan impulsif ataupun tren jangka pendek yang dapat mempengaruhi keputusan finansial. Tanpa kesiapan dan perencanaan, layanan keuangan apa pun, termasuk Paylater, berisiko disalahgunakan untuk tujuan konsumtif yang tidak sehat," kata dia dikutip pada Rabu, 26 Februari 2025.


Menurutnya, penting untuk memastikan kondisi mental yang stabil supaya bisa mendapatkan manfaat semestinya dari penggunaan Paylater.
 
Selain kondisi psikologis yang tidak stabil, fenomena Fear of Missing Out (FOMO) dan You Only Live Once (YOLO) juga telah memperkuat pola hidup konsumtif masyarakat, terutama generasi muda. 
 
Riset yang dilakukan GlobalWebIndex ungkap bahwa 62 persen individu yang mengalami FOMO merupakan penduduk berusia 16–34 tahun. 
 
Lebih lanjut, riset lain yang dilakukan oleh OCBC juga mengungkapkan bahwa 80 persen generasi muda menghabiskan uang untuk mengikuti gaya hidup teman. 
 
"Penggunaan Paylater yang didorong oleh FOMO dan YOLO secara berulang dapat memicu stres finansial dan pola impulsif yang sulit dikendalikan," ucap dia.
 
Menanggapi fenomena ini, Kredivo, sebagai pelopor layanan Paylater di Indonesia, menekankan komitmennya untuk terus mengedukasi pengguna agar memanfaatkan Paylater dengan bijak.
 
“Kredivo percaya bahwa Paylater adalah instrumen keuangan yang dapat membantu pengguna memenuhi berbagai kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidup, bukan sebagai sarana untuk gaya hidup boros dan berlebihan," ucap SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari.
 
Lalu, bagaimana cara supaya penggunaan Paylater akan memberi dampak positif dan tidak menimbulkan tekanan psikologis?  Tips bijak menggunakan paylater

1. Penting untuk punya rasionalisasi dan motivasi yang baik 

Sebelum menggunakan dengan Paylater, penting untuk bertanya pada diri sendiri. Apakah ini benar-benar diperlukan? Mampukah saya melunasi cicilannya? Apakah Paylater akan membantu mengelola cash flow atau justru membuat semakin boros?. 
 
Proses ini penting supaya setiap penggunaan Paylater didasari atas rasionalitas yang baik dan disertai kesadaran akan manfaat serta risiko yang mungkin timbul.

2.  Motivasi saja tidak cukup, kondisi mental pun harus stabil sebelum memanfaatkan Paylater

Saat stres, seseorang cenderung fokus pada solusi jangka pendek. Oleh karena itu, hindari menggunakan Paylater saat kondisi psikologis tidak stabil, karena dapat mengaburkan penilaian risiko dan mendorong penggunaan yang impulsif dan berlebihan. 
 
Apabila pada akhirnya kesulitan membayar tagihan, hal ini justru bisa menambah stres atau bahkan berisiko mengalami depresi di kemudian hari.
 
Jadi, gunakan Paylater dengan bijak, sesuaikan dengan kondisi finansial, dan jangan biarkan keputusan impulsif merusak keuangan serta kesehatan mentalmu!
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ANN)

Sentimen: positif (66.7%)