Sentimen
Positif (99%)
25 Feb 2025 : 15.11
Tokoh Terkait

Arsjad Rasjid : Kolaborasi Swasta dan Pemerintah Kunci Pondasi Ekonomi yang Kuat dan Berkelanjutan - Halaman all

25 Feb 2025 : 15.11 Views 49

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Ekonomi

Arsjad Rasjid : Kolaborasi Swasta dan Pemerintah Kunci Pondasi Ekonomi yang Kuat dan Berkelanjutan - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Pengawas Indonesia Business Council, Arsjad Rasjid mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif hanya bisa dicapai dengan kolaborasi erat antar sektor.

Sinergi sektor swasta dengan pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan pondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif, namun tantangan seperti ketimpangan sosial dan kesenjangan antarwilayah masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan," kata Arsjad Rasjid di acara Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta belum lama ini.

Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2025 ini menjelaskan, kolaborasi antarsektor dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.

“Kita tidak bisa bergerak sendiri. Pemerintah membutuhkan dukungan dari sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja, sementara sektor swasta membutuhkan kebijakan yang pro-investasi dari pemerintah,” kata Arsjad.

Di sisi lain, masyarakat juga harus dilibatkan agar pertumbuhan ekonomi benar-benar dirasakan oleh semua lapisan.

Ketua Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN BAC) yang juga memimpin penyusunan ASEAN Business Roadmap untuk memperkuat posisi Indonesia di tingkat regional ini menyoroti pentingnya peran sektor swasta dalam mendorong inovasi dan penciptaan nilai tambah.

Ia mencontohkan, industri teknologi dan energi terbarukan dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi jika didukung oleh kebijakan yang tepat dari pemerintah.

“Investasi di sektor energi terbarukan, digitalisasi, dan infrastruktur adalah contoh nyata di mana kolaborasi antara pemerintah dan swasta telah membuahkan hasil. Namun, kita perlu memperluas kolaborasi ini ke sektor-sektor lain, seperti pendidikan, kesehatan, dan UMKM,” ujarnya.

Selain kolaborasi antara pemerintah dan swasta, Arsjad, yang terus memperkokoh peran Kadin sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa bisnis dan berfokus pada penyusunan White Paper Arah Pembangunan Ekonomi 2024-2029, juga menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan ekonomi.

Program-program pemberdayaan masyarakat, pelatihan keterampilan, dan akses ke pembiayaan mikro harus menjadi prioritas agar pertumbuhan ekonomi benar-benar inklusif.

“Pertumbuhan ekonomi tidak boleh hanya dinikmati oleh segelintir orang. Kita harus memastikan bahwa masyarakat di pelosok negeri juga merasakan manfaatnya. Ini hanya bisa terjadi jika semua pihak bekerja sama,” katanya.

Meski optimistis dengan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia, Arsjad mengakui masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti ketergantungan pada sumber daya alam, rendahnya produktivitas tenaga kerja, hingga dampak perubahan iklim.

Pengusaha yang memperkenalkan WikiExport dan Kadinpedia AI, dua platform berbasis digital yang membantu UMKM terhubung dengan pasar global serta memberikan data penting bagi pengambilan kebijakan di tingkat nasional, ini meyakini bahwa dengan kolaborasi yang kuat, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.

“Kita memiliki sumber daya manusia yang besar dan sumber daya alam yang melimpah. Yang kita butuhkan sekarang adalah kesadaran bersama bahwa kolaborasi adalah jalan menuju masa depan yang lebih baik,” katanya.

KETIMPANGAN SOSIAL - Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif, namun tantangan seperti ketimpangan sosial dan kesenjangan antarwilayah masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan," kata Ketua Dewan Pengawas Indonesia Business Council, Arsjad Rasjid saat gelaran Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta belum lama ini. Foto dok Arsjad Rasjid

Sentimen: positif (99.6%)