Sentimen
Negatif (100%)
24 Feb 2025 : 05.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Karanganyar, Semarang

Kasus: pembunuhan, pengangguran, penganiayaan

Imam Ghozali Anak Bunuh Ibu Kandung di Semarang Tertangkap, Sang Ayah Ikhlas Anaknya Dihukum Mati  - Halaman all

24 Feb 2025 : 05.30 Views 35

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Imam Ghozali Anak Bunuh Ibu Kandung di Semarang Tertangkap, Sang Ayah Ikhlas Anaknya Dihukum Mati  - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kasus anak bunuh ibu kandung di Semarang, Jawa Tengah menemui titik terang.

Imam Ghozali diduga melakukan penusukan terhadap ibunya sendiri Salamah (61) secara membabi buta di beberapa bagian tubuhnya hingga meregang nyawa.

Pelaku berhasil ditangkap di rumah jalan Gunungsari RT 010 RW 009 Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Semarang, Minggu (23/2/2025).

Ia ditangkap di wilayah Candisari dan lokasinya tak jauh dari rumahnya.

"Benar sudah tertangkap. Pelaku ditangkap di Karanganyar Gunung pagi tadi," ujar Kapolsek Candisari Iptu Rudy.

Kapolsek Candisari Iptu Rudy menuturkan Imam Ghozali ditangkap tim dari Polrestabes Semarang.

Namun pihaknya tidak menerangkan secara detail soal penangkapan tersebut.

"Untuk lengkapnya bisa konfirmasi ke Polrestabes Semarang," ujarnya.

Sang Ayah Iklas Imam Ghozali Dihukum Mati

Moeh Ghozali sebagai orang tua meminta Imam Ghozali dihukum setimpal karena telah membunuh istrinya yang juga ibu kandung dari Imam Ghozali.

Dirinya ikhlas ketika anak pertamanya itu dihukum mati.

"Saya tidak masalah jika dihukum seberat-beratnya. Jika perlu dihukum mati" tegasnya.

Pada kasus pembunuhan ini Moeh Ghozali awalnya tidak mengetahui jika sang anak membunuh ibunya.

Saat kejadian dirinya sedang bekerja.

"Saya baru tahu pukul 07.30. Saya diberitahu teman saya  datang ke tempat kerjaan. Bahwa saya harus pulang karena istri di bunuh," ujarnya kepada tribunjateng.com, Rabu (19/2/2025).

Dia hanya mengetahui istrinya telah dibawa ke masjid kondisi dan akan disalatkan.

Bahkan dia tidak tahu apa alasan anaknya membunuh ibunya.

"Saya tidak tahu dimana lukanya apa penyebabnya," ujarnya.

Moeh menuturkan anaknya yang membunuh istrinya merupakan anak pertama dari lima anaknya.

Pelaku sebelumnya pernah meminta rumah yang ditempatinya.

"Adik-adiknya marah waktu itu. Kamu gimana wong tuo (orang tua) masih kok ngomong warisan," imbuhnya.

Menurutnya, pelaku sering membuat ulah ketika berada di luar rumah.

Bahkan pelaku sempat akan dihajar massa.

"Anak saya bilang katanya mau di massa. Minta tolong ke ketua RT tetapi tidak berani. Yang berani menghadapi saya," katanya.

Dikatakannya pelaku diusianya 36 masih menganggur.

Kerjaannya hanya mabuk-mabukan dan mengkonsumsi pil koplo.

"Bahkan meminta warisan rumah untuk itu," ujarnya.

Motif Anak Bunuh Ibu

Peristiwa pembunuhan ini terjadi di rumah korban pada Selasa (18/2/2025) sekira pukul 23.15 WIB.

Sejumlah saksi yang merupakan para tetangga korban sempat mendengar teriakan korban meminta tolong.

Para tetangga lantas keluar rumah lalu melihat korban sudah bersimbah darah di teras rumahnya.

Warga lantas melarikan korban ke rumah sakit Roemani Semarang.

Selepas mendapatkan perawatan, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Soal motif masih kami dalami," terang Andika.

Informasi yang dihimpun Tribun, terduga pelaku melakukan pembunuhan lantaran tak dipenuhi permintaannya ketika meminta uang ke ibu korban.

Pelaku yang pengangguran lantas marah kemudian melakukan penganiayaan pada korban dengan menggunakan pisau hingga korban alami sejumlah luka tusuk di tangan, punggung dan dada.

Selepas membunuh ibunya pelaku kabur. (tribun network/thf/TribunSemarang.com)

Sentimen: negatif (100%)