Sentimen
Negatif (99%)
21 Feb 2025 : 05.12
Informasi Tambahan

Hewan: Kambing

Kab/Kota: Pati

Kasus: pencurian

Tokoh Terkait
Lusiana

Lusiana

Sosok AAP, Siswa SMA Diarak karena Curi Pisang Seharga Rp250 Ribu demi Adik, Terpaksa Putus Sekolah - Halaman all

21 Feb 2025 : 05.12 Views 11

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Sosok AAP, Siswa SMA Diarak karena Curi Pisang Seharga Rp250 Ribu demi Adik, Terpaksa Putus Sekolah - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - AAP (17), siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diarak setelah ketahuan mencuri pisang empat tundun seharga Rp250 ribu demi sang adik.

Peristiwa itu terjadi di kebun milik seorang warga bernama Kamari (50) di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Senin (17/2/2025).

AAP merupakan warga Kecamatan Trangkil, hidup dalam kondisi ekonomi yang kekurangan.

Melansir TribunJateng.com, selama ini, ia dan adiknya tinggal bersama sang kakek.

Ibu AAP telah meninggal dunia pada 2019 lalu, sedangkan ayah kandungnya sudah menikah lagi dan pergi meninggalkan APP dan adiknya.

AAP dan adiknya pun harus bertahan hidup bersama kakek dan neneknya dalam keadaan perekonomian yang sulit.

Sang kakek hanya bekerja sebagai buruh serabutan dan mencari rumput untuk pakan kambing.

Keterbatasan biaya membuat AAP terpaksa harus putus sekolah.

"Sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah. Menurut keterangan dari kakeknya seperti itu," kata kepala desa tempat AAP tinggal.

Himpitan ekononmi pada akhirnya membuat AAP nekat mencuri pisang.

Pencurian yang dilakukan AAP dipergoki oleh korban sekira pukul 15.30 WIB.

Saat itu, AAP tertangkap basah membawa pisang hasil curian dengan cara dipikul.

"Korban mendapati pelaku sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak 4 tundun dengan cara dipikul menggunakan satu tongkat kayu," kata Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, Selasa (18/2/2025).

Setelah itu, pelaku diarak menuju kantor desa.

Sepanjang perjalanan dari kebun ke kantor desa, pelaku menjadi tontotan warga. Bahkan, videonya viral di media sosial.

Mujahid menuturkan, pisang 4 tundun yang dicuri remaja itu bernilai Rp250 ribu.

Kondisi AAP yang hidup dalam kekurangan membuat Kapolsek Tlogowungi merasa iba.

"Dia masih mengurus adiknya yang masih sekolah. Kasihan, kondisinya sangat memprihatinkan," terangnya.

Beruntung, kasus pencurian itu berhasil dimediasi dan tidak berlanjut ke meja hijau.

Pelaku yang diwakili kakeknya selaku wali menandatangani surat pernyataan bersama korban.

Pihak Kepala Desa tempat tinggal pelaku serta Kepala Desa Gunungsari juga menandatangani surat yang berisi ketersediaan pelaku untuk menerima pembinaan dan wajib lapor ke kantor desa selama tiga bulan.

Pelaku juga menyatakan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

Dengan adanya surat pernyataan itu, pihak korban menyatakan tidak menuntut ganti rugi apapun.

"Dalam kasus ini, kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai " ujar AKP Mujahid, Kamis (20/2/2025).

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Pilu Siswa SMA Yang Mencuri Pisang di Pati, Ternyata Hidup Kekurangan Tanpa Orang Tua

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal)

Sentimen: negatif (99.8%)