Sentimen
Negatif (100%)
17 Feb 2025 : 20.47

Massa Aksi Indonesia Gelap Mulai Membubarkan Diri Megapolitan 17 Februari 2025

17 Feb 2025 : 20.47 Views 21

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Massa Aksi Indonesia Gelap Mulai Membubarkan Diri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Februari 2025

Massa Aksi Indonesia Gelap Mulai Membubarkan Diri Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi Indonesia Gelap perlahan mulai meninggalkan area depan patung Arjuna Wijaya (Patung Kuda), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025) malam. Pengamatan Kompas.com di lokasi, massa demo Indonesia Gelap mulai bergerak meninggalkan Jalan Medan Merdeka Barat pukul 20.24 WIB. Demonstran yang terdiri dari para mahasiswa ini mulai bergerak ke arah bundaran Patung Kuda, menuju transportasi yang dinaiki masing-masing untuk ke lokasi aksi. Suara salah seorang massa aksi mengarahkan agar para demonstran membubarkan diri dari depan Patung Kuda. “Ini kesempatan terakhir untuk kalian bisa pulang menggunakan transportasi. Setelah ini, tidak ada kendaraan yang dapat menumpangi,” ungkap salah satu peserta aksi menggunakan pengeras suara. Kelompok petugas kebersihan juga sudah mulai hadir di ruas jalan, membersihkan berbagai sampah atau abu bekas pembakaran ban. Demo Indonesia Gelap ihari ni sempat terjadi kericuhan saat polisi meminta massa membubarkan diri karena sudah lewat pukul 18.00 WIB. Massa sempat melemparkan botol air mineral dan kayu ke arah polisi. Sebagai informasi, mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa “Indonesia Gelap” di sekitar Patung Kuda dan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin. Mereka memprotes sejumlah program dan kebijakan pemerintah yang dianggap meresahkan dan merugikan masyarakat Indonesia. Lima tuntutan yang menjadi fokus penyampaian aspirasi di unjuk rasa “Indonesia Gelap” adalah sebagai berikut: Pertama, mendesak pemerintah mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran. Kedua, mengevaluasi seluruhnya program makan bergizi gratis yang dilihat masih kurang tepat dalam realisasinya. Ketiga, mencabut pasal RUU Minerba yang menyebutkan, kampus dapat mengolah izin tambang demi menjaga independensi akademik. Keempat, mahasiswa meminta pemerintah mencairkan tunjangan dosen dan tenaga pendidik, tanpa ada pemotongan ataupun hambatan akibat birokrasi. Kelima, mahasiswa memprotes sikap inkonsistensi pemerintah dalam mengambil atau membuat kebijakan. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)