Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tiongkok
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Timor Leste Masih Miskin, Jose Ramos-Horta Ungkap Kegagalan Selama 22 Tahun dan Kedekatan dengan Prabowo
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT – Media asal Amerika Serikat, NY Times, menyebut bahwa Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta adalah presiden sekaligus pedagang yang gigih bagi negaranya.
Ia meminta presiden Tiongkok, Xi Jinping, untuk membantu Timor Leste menyelesaikan masalah pertanian, ketahanan pangan, dan kemiskinan. Ia memohon kepada para pemimpin Vietnam untuk melakukan hal yang sama. Ia menyampaikan kepada Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, penguasa Uni Emirat Arab, impiannya untuk membangun asrama mahasiswa.
Ramos-Horta berada di bawah tekanan yang meningkat untuk mempertahankan negaranya, salah satu yang termuda di Asia. Sebagai rumah bagi sekitar 1,4 juta orang, Timor Leste adalah separuh dari pulau yang terletak di dekat ujung utara Australia, separuh lainnya adalah bagian dari Indonesia.
Perekonomiannya masih sangat bergantung pada pendapatan minyak dan gas, yang menguap dengan cepat, dan lebih dari 40 persen penduduknya diperkirakan hidup dalam kemiskinan.
“Tidak ada negara di Asia Tenggara atau di Afrika yang memulai seperti kami, dari abu, dari kehancuran total,” kata Ramos-Horta.
“Dalam 22 tahun, kami seharusnya sudah menyelesaikan masalah kemiskinan anak, kekurangan gizi anak, kekurangan gizi ibu, dan kemiskinan ekstrem. Jadi, itu adalah kegagalan,” katanya.
Sebuah Keberhasilan
Namun, NY Times Times menyebut bahwa berdasarkan ukuran lain, Timor-Leste adalah sebuah keberhasilan.
Negara ini telah menyelenggarakan pemilihan umum yang kompetitif dengan berbagai pengalihan kekuasaan. Negara ini menempati peringkat tertinggi di Asia untuk kebebasan pers. Harapan hidup sekitar 70 tahun, naik dari sekitar 64 tahun pada tahun 2002. Seluruh penduduk sekarang memiliki akses listrik," tulisnya.
Meskipun kekerasan bermotif politik terjadi setelah kemerdekaan, termasuk upaya pembunuhan terhadap Ramos-Horta pada tahun 2008, selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, negara tersebut kini stabil.
Menurut pakar Indo-Pasifik di Atlantic Council, Parker Novak, Timor Leste membangun demokrasi yang cukup tangguh.
“Itu adalah sesuatu yang sangat mereka banggakan, dan memang seharusnya begitu,” katanya.
Kedekatan dengan Prabowo
Ramos-Horta, tulis NY Times, gemar berbagi cerita anekdot. Salah satunya adalah tentang pertemuan dengan presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di Singapura pada bulan Juli 2024. Prabowo menanyakan tentang adik laki-laki Ramos-Horta, seorang teman dekatnya.
"Itulah tingkat persahabatan yang kami miliki dengan para pemimpin Indonesia," kata Ramos-Horta.
Padahal pada era tersebut, Prabowo merupakan pemimpin pasukan unit Kopassus yang ditakuti di negara itu. Ramos-Horta menyebut ia kehilangan empat saudara kandung dalam operasi yang dilakukan militer Indonesia.
Sebagai pengakuan atas penghormatan Indonesia terhadap hasil referendum, Ramos-Horta mengatakan bahwa ia dan Gusmao, perdana menteri, memutuskan bahwa mereka tidak akan membiarkan diri menjadi sandera masa lalu.
"Kami menghormati para korban. Kami menguburkan yang meninggal, tetapi kami menantikan masa depan,” katanya.
Ia menceritakan bagaimana ketika ia dan Gusmao pertama kali mendengar bahwa Prabowo telah terpilih, Gusmao sangat gembira dan mengacungkan jempol kepadanya.
“Mereka yang berada di sini, selama masa sulit, memiliki ikatan emosional yang paling kuat dengan Timor Timur,” kata Ramos-Horta.
Ia menambahkan bahwa orang-orang seperti itu akan lebih mendukung stabilitas negara.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
Sentimen: positif (66.7%)