Sentimen
Negatif (94%)
16 Feb 2025 : 15.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Setu, Tangerang

Dua Preman yang Palak Guru TK di Pamulang Tangsel Disebut Arogan, Semakin Berulah saat Bulan Puasa - Halaman all

16 Feb 2025 : 15.53 Views 19

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Dua Preman yang Palak Guru TK di Pamulang Tangsel Disebut Arogan, Semakin Berulah saat Bulan Puasa - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua preman berinisial S (24) dan N (58) yang mengancam guru Taman Kanak-Kanak (TK) Little Bee House di Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggunakan senjata tajam telah ditangkap pihak kepolisian.

Berdasarkan kesaksian para pedagang di kawasan Permata Pamulang, para pelaku memang kerap memalak.

Salah seorang pedagang yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan kedua pelaku  memalak pedagang sejak 2022.

Pedagang yang sudah berjualan di kawasan Permata Pamulang sejak 2019 ini menuturkan dua pelaku meminta uang ke pedagang seminggu empat kali.

“Mereka minta seminggu empat kali, sekali minta Rp 10 ribu,” kata pedagang tersebut kepada Tribunnews.com, Minggu (16/2/2025).

Lanjutnya, jika tak diberi uang, dua pelaku juga kerap bertingkah arogan. Dari penuturannya, pelaku pernah banting bangku tempat ia berdagang karena tak diberi uang.

“Pelaku arogan kalau nggak dikasih maksa banting-banting bangku. Nyari duit lagi susah ditambah kaya gitu dipalak. Bersyukur mereka berdua ditangkap,” ucapnya.

Bahkan dikatakannya, jika bulan puasa kedua pelaku bukan hanya meminta uang tetapi juga meminta makanan para pedagang.

“Kami sudah resah banget, apalagi kalau bulan puasa duit sama makanan diminta,” jelasnya.

Sementara itu pedagang yang lain yang baru berdagang awal tahun ini juga mengaku pernah dipalak oleh pelaku.

Namun karena ia telah membayar uang keamanan kepada RT setempat ia menolak memberikan pungutan liar tersebut.

“Pernah dipalak waktu pertama kali jualan awal 2025 hingga tiga kali. Selanjutnya saya menolak karena sudah bayar keamanan sama lingkungan sini,” terangnya.

Sebelumnya beredar di media sosial video berupa pengancaman menggunakan senjata tajam dan pengrusakan oleh dua orang terhadap guru yang sedang melaksanakan kegiatan latihan marching band dengan para siswa dan siswi disalah satu sekolah di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.

Pengancaman dilakukan diduga karena kedua pelaku tidak terima ketika tidak diberi sejumlah uang oleh korban (guru).

Peristiwa itu terjadi di depan Yayasan An-Nahl Islamic School Perumahan Permata Pamulang Kelurahan Bakti Jaya Kecamatan  Setu Kota Tangerang Selatan pada Jumat, tanggal 14 Februari 2025 sekitar Pukul 16.30 WIB.

Mendapatkan informasi tersebut Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang merespon cepat dengan mengarahkan personel Sat Reskrim Polres Tangsel dan Polsek Cisauk.

Polisi segera ke tempat kejadian perkara agar peristiwa tersebut dapat  diungkap dan menangkap para pelaku, serta menjaga keamanan di sekitar tempat kejadian.

"Setelah mendapatkan informasi kejadian tersebut, saya langsung mengarahkan Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan  dan Polsek Cisauk untuk segera mengungkap kejadian tersebut dan menjaga keamanan masyarakat yang berada di sekitar tempat kejadian," ujar AKBP Victor, saat dikonfirmasi pada Sabtu (15/2/2025).

Kemudian tidak lama berselang polisi berhasil mengamankan dua orang pelaku yang viral menodongkan pisau di depan anak TK di kawasan Setu, Tangerang Selatan.

Kedua pelaku S (24) dan N (58) diamankan di dua tempat yang berbeda.

Dari keduanya, polisi menyita sejumlah barang bukti diantaranya pisau yang digunakan untuk mengancam korban.

Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan.

"Kedua pelaku S dan N  kita amankan di tempat yang berbeda, berikut barang buktinya berupa pakaian, jaket, topi, baju, celana yang saat itu dipakai oleh kedua pelaku," ujar AKBP Victor.

"Kemudian, senjata tajam jenis pisau dan alat musik drum yang dirusak oleh pelaku, Terhadap kedua pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan,"  kata AKBP Victor.

Sentimen: negatif (94.1%)