PIKIRAN RAKYAT – Naomi Aiba, profesor dari Kanagawa Institute of Technologi, menyebut program Makan Bergizi Gratis luar biasa. Sebabnya, biayanya ditanggung oleh negara seluruhnya. Naomi menyebut di negaranya memang ada juga program yang sama, namun belum merata di seluruh daerah.

“Tapi di Jepang sendiri belum merata. Masih hanya daerah-daerah tertentu,” ujarnya. Wanita yang juga seorang peneliti di Institut Kesehatan dan Gizi Nasional Jepang. menyebut bahwa bisa saja program Makan Bergizi Gratis akan diterapkan di negaranya

Di Indonesia, siswa yang duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah menjadi bagian dari target penerima. Sedangkan di Jepang, jelasnya, setiap orang tua harus membayar sebesar 250 Yen atau sekitar Rp24.400.

Ia pun mengutarakan bahwa program yang sama sebenarnya telah ada sejak zaman dahulu di negaranya. Sedangkan di Indonesia, menjadi program unggulan Pemerintah Prabowo Gibran yang terpilih untuk periode 2024 hingga 2029. Tanggal 6 Januari 2025 menjadi hari pertama pelaksanaannya.

Sementara itu, Nyoto Suwigyo selaku Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional menyebut ada satu hal yang membedakan kedua negara terkait pelaksanaan program tersebut. Perbedaan ini yaitu orang yang menjadi target penerima.

Di Indonesia, ditujukan kepada selruh masyarakat. Sedangkan di Jepang, hanya untuk sebagian kelompok masyarakat saja. Ia pun mengungkapkan bahwa pemerintah berani menjalankannya karena ada kekompakan antar pihak penting menjadi modal penting

Meskipun hanya menyasar sebagian kelompok saja, Nyoto mengakui bahwa program makan bergizi gratis di Jepang berhasil. Karenanya, serbi-serbi pelaksanaannya menjadi rujukan bagi Badan Gizi Nasional dalam menjalankannya.

“Kami sadari Jepang berhasil,” ujarnya. Nyoto pun menegaskan bahwa program ini bukan trial and error, melainkan trial and success. “Jadi prinsipnya trial and succes, bukan trial and error,” tegasnya.

Presiden Prabowo Jelaskan Filosofinya di World Goverment Summit 2025

Di pertemuan internasional World Goverment Summit 2025, Presiden Prabowo menyebut program Makan Siang Gratis memang sederhana. Namun, menjadi investasi penting bagi bangsa Indonesia. “...mungkin tampak sederhana... hal itu menjadi investasi yang signifikan bagi masa dean kita,” ujarnya.

Pertemuan internasional ini berlangsung di Dubai. Presiden Prabowo memang tak menghadiri pertemuan tersebut. Pidato ini disampaikan melalui media video.

Presiden ketujuh Indonesia ini pun menjelaskan filosofi program Cek Kesehatan Gratis. Beliau mengutarakan bahwa Cek Kesehatan Gratis menjadi langkah penting untuk menggapai visi Indonesia Emas 2045. Program ini, jelasnya, akan menghasilkan sumber daya manusia yang sehat dan produktif.

Beliau pun menjelaskan terkait efisiensi anggaran di tanah air yang akan menghemat dana sebesar $20 miliar. Nilai ini setara dengan 10% APBN tahunan. Semoga program Makan Bergizi Gratis berjalan dengan lancar, sehingga manfaatnya akan dirasakan oleh orang yang menerimanya.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News