Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Institusi: IPB
Tokoh Terkait
Indonesia Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem Maret 2025, Masyarakat Harus Waspada
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Cuaca ekstrem di Indonesia diperkirakan berlangsung hingga Maret 2025, dengan potensi angin kencang pada April saat memasuki musim pancaroba.
Pakar Biometeorologi IPB University, Dr. Rini Hidayati, menjelaskan bahwa kondisi ini meningkatkan risiko bencana. Jika daerah tangkapan air di hulu sungai rusak dan sistem drainase buruk, hujan lebat bisa menyebabkan longsor dan banjir.
Ilustrasi hujan.
Selain itu, hujan deras sering disertai angin puting beliung. Rini juga mengingatkan bahwa musim hujan meningkatkan perkembangbiakan nyamuk Aedes, penyebab demam berdarah.
Cuaca pun menjadi tidak menentu, dengan hujan hampir setiap hari tetapi udara tetap terasa gerah. Rini mengungkapkan bahwa hujan pada periode ini bisa berlangsung sepanjang hari, dari siang hingga malam atau pagi hari.
"Di awal musim hujan, hujan lebat sering diawali atau disertai angin kencang. Biasanya, hujan deras terjadi pada sore hari karena sumber uap air berasal dari wilayah sekitar, dan hujan turun setelah udara agak dingin," kata Rini, Kamis (13/2/2025).
Sebagai peneliti di Pusat Pengelolaan Peluang dan Risiko Iklim Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik IPB University, Rini menjelaskan bahwa saat puncak musim hujan, angin membawa uap air dari Samudra Hindia hampir sepanjang hari. Suhu yang lebih dingin pada malam hari meningkatkan kemungkinan hujan lebat.
Hujan tapi panas
Meski sering hujan, suhu udara tetap terasa panas. Menurut Rini, saat ini matahari berada di atas 10 derajat lintang selatan, dekat dengan wilayah Indonesia bagian selatan, sehingga energinya tinggi.
"Jika siang hari awan sedang sedikit, energi matahari hari-hari ini akan tinggi. Kelembapan udara yang tinggi mengakibatkan udara akan terasa panas. Adanya pemanasan global makin menambah tingginya suhu dan tingkat ketidaknyamanan," jelas Rini, yang juga dosen di Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB University.
Rini menyarankan masyarakat tetap waspada dan mengurangi aktivitas di luar rumah untuk menghindari dampak cuaca ekstrem dan risiko kesehatan seperti influenza.
“Jaga lingkungan agar sampah tidak menghambat aliran air. Lindungi daerah tangkapan air dengan tidak menggunduli hutan serta tetap menanam pohon. Selain itu, pastikan saluran air tidak tersumbat dan tidak tertutup beton atau semen," pesannya.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
Sentimen: netral (50%)