Sentimen
Positif (100%)
13 Feb 2025 : 19.39
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jabodetabek

Pelaku UMKM Didorong Manfaatkan Fitur Kecerdasan Buatan

13 Feb 2025 : 19.39 Views 33

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Ekonomi

Pelaku UMKM Didorong Manfaatkan Fitur Kecerdasan Buatan

PIKIRAN RAKYAT - Teknologi kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk bisa segera melakukan ekspor. Transformasi digital ini bisa digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran oleh pelaku UMKM.

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Moga Simatupang mengatakan pihaknya mendorong transformasi digital yang berdampak positif bagi perkembangan UMKM dengan pemanfaatan kecerdasan buatan.

Saat ini, kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan pelaku UMKM untuk berbagai keperluan, mulai dari menganalisis tren pasar, memahami perilaku konsumen, mengelola inventaris stok barang, hingga mengoptimalkan strategi pemasaran.

"Harapannya, pelaku UMKM dapat mengambil keputusan bisnis yang tepat,menjangkau lebih banyak konsumen, dan meningkatkan pendapatan. Selain itu, pelaku UMKM juga berkesempatan bertemu dan menjalin koneksi dengan calon mitra strategis bagi pengembangan usaha mereka melalui lokakarya ini," ujar Moga.

Ia ditemui dalam lokakarya bertajuk "Pakai AI: Raih Lebih Banyak Konsumen dan Cuan Maksimal” di Auditorium Kementerian Perdagangan, Rabu, 12 februari 2025. Kegiatan ini dihadiri 150 pelaku UMKM dari Jabodetabek yang bergerak di sektor fesyen, kesehatan dan kecantikan, kriya, serta kuliner.

Saat ini, pelaku UMKM dituntut adaptif di era digital yang berkembang pesat. Dengan memahami, mengikuti, dan memanfaatkan teknologi, mereka dapat mengoptimalkan usahanya secara efektif.

Berdasarkan publikasi data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Juli 2024, UMKM menjadi salah satu penopang ekonomi nasional dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 60,51%. Selain itu, UMKM menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia.

“Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk selalu hadir dalam mendukung UMKM agar terus berkembang. Dukungan tersebut mencakup kemudahan dalam memperoleh pembiayaan serta peningkatan kapasitas pelaku UMKM agar dapat terus meningkatkan kapasitas diri dan usahanya,” ujar Moga.

Dia juga mengimbau pelaku UMKM tetap mengedepankan perlindungan konsumen di tengah kemudahan teknologi. Kemudian, selalu memberikan informasi yang benar, jelas, beritikad baik, dan bertanggung jawab dalam menjalankan usaha, termasuk dengan memberikan jaminan mutu barang serta ganti rugi sesuai dengan yang disepakati kepada konsumen.

Dikatakan, transaksi daring memiliki tantangan tersendiri, seperti maraknya penipuan daring, produk yang tidak sesuai deskripsi, hingga kebocoran data pribadi yang dapat memengaruhi kepercayaan konsumen terhadap platform digital. Oleh karena itu, pelaku UMKM diharapkan lebih berhati-hati dalam menjalankan perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) serta memahami regulasi yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang PMSE.

Vice President Government Affairs Lazada Yovan Sudarma Y. S. mengungkapkan persaingan ketat di industri perdagangan menuntut pelaku UMKM untuk terus berinovasi, termasuk inovasi dalam penggunakan AI. Kemudian, riset Kearney tahun 2023 memproyeksikan pemanfaatan AI akan berkontribusi sebesar 366 miliar Dolar AS terhadap PDB Indonesia pada 2030.

Selain itu, AI juga menjadi elemen utama dalam ekosistem niaga-el yang dapat dimanfaatkan pelaku UMKM untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnisnya. Lebih lanjut, riset Lazada dan Kantar di akhir tahun lalu juga menunjukkan tingginya kepercayaan konsumen terhadap platform berbasis AI.

Sebanyak 53% pelanggan Indonesia menilai penggunaan AI dalam niaga-el mempermudah proses belanja, antara lain melalui fitur obrolan bot, pencarian produk berbasis gambar, rekomendasi produk, serta analisis ulasan.

"Hasil riset ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mengembangkan berbagai fitur berbasis AI yang dapat memberikan pengalaman belanja lebih personal bagi konsumen," ujar Yovan.

Dia juga berkomitmen membangun ekosistem ekonomi digital yang tidak hanya tumbuh secara berkelanjutan, tetapi juga berorientasi pada pelanggan (customers-first), baik penjual maupun pembeli. Oleh karena itu, pihaknya telah dan akan terus menerapkan kebijakan serta proses pengawasan ketat terhadap setiap transaksi di platform-nya untuk memastikan pengalaman berbelanja dan bertransaksi yang aman serta nyaman.

Pendiri Lampu.id Melissa Wijaya yang tampil sebagai akselerator dalam lokakarya tersebut berkomitmen memberikan pendampingan intensif bagi pelaku UMKM terpilih. Ia juga menegaskan, lokakarya serupa akan terus berlanjut dengan mengangkat topik-topik yang relevan sesuai dengan perkembangan terkini.

“Sinergi antara kami, pemerintah, dan mitra strategis lainnya menjadi langkah nyata dalam mendorong kewirausahaan digital. Dengan dukungan ini, kami berharap pelaku UMKM di Indonesia dapat mempercepat adaptasi digital mereka, memperluas jangkauan pasar, serta meningkatkan daya saing produk lokal di tingkat domestik maupun internasional,” tutur Melissa.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: positif (100%)