Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BSI, PT Aneka Tambang Tbk
Institusi: MUI
Tokoh Terkait
BSI Resmi Jalankan Usaha Bullion, Dorong Investasi Emas
Fortuneidn.com
Jenis Media: News

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) siap menjalankan bisnis bank Bullion, menyusul keluarnya izin dari regulator terkait penyelenggaraan kegiatan usaha bullion kepada perseroan.
Izin usaha bullion untuk BSI diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu (12/2) untuk produk Perdagangan Emas dan Penitipan Emas. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan perseroan telah mendapatkan izin dari OJK terkait penyelenggaraan kegiatan usaha bullion dan hal ini menjadi dasar (legal standing) bagi perseroan untuk mulai menjalankan bisnis bank bullion.
"Kami mengapresiasi kepercayaan dan dukungan dari regulator dan stakeholder sehingga BSI melangkah ke jenjang selanjutnya dalam mengelola bisnis emas, yaitu bank bullion," ujar Hery dalam keterangan resmi kepada Fortune Indonesia, Kamis (13/2).
Hery optimis ke depannya BSI mampu memacu pertumbuhan bisnis logam mulia secara berkelanjutan, sehingga inklusi masyarakat untuk berinvestasi emas sesuai maqashid syariah akan terus meningkat.
Apa itu usaha bullion?
Menurut POJK Nomor 17 Tahun 2024, usaha bullion adalah kegiatan usaha yang berkaitan dengan emas yang dilakukan oleh Lembaga jasa keuangan. OJK memberikan arahan kepada BSI dalam pelaksanaan produk baru tersebut, wajib dilakukan paling lambat 6 bulan sejak tanggal dikeluarkannya surat izin.
“Alhamdulillah kami memperoleh amanah tersebut, dan ini tak terlepas dari kepercayaan nasabah terhadap bisnis emas yang sudah dijalankan BSI selama ini. Jadi ini yang rasanya membuat kami semakin optimistis ke depan bisa lebih besar lagi untuk mendorong bisnis emas di Bank Syariah Indonesia,” tutur dia.
BSI dorong tren investasi emas di Indonesia
Layanan gadai dan cicil emas di Bank Syariah Indonesia (BSI) (instagram.com/banksyariahindonesia)
Sebelumnya, pada akhir 2024, BSI didorong pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto untuk menjadi satu dari dua perusahaan pelat merah sebagai pelopor bank emas di Indonesia.
“Produk-produk emas BSI termasuk ke depan insyaallah pengelolaan bullion bank, merupakan unique differentiator dari BSI yang memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar lagi dengan meningkatnya tren investasi emas di masyarakat,” kata Hery menegaskan.
Terkait hal ini, Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho menggarisbawahi bahwa pertumbuhan Bank BSI saat ini salah satunya didorong oleh bisnis emas. Bahkan, bisnis emas di BSI dapat dikatakan sebagai new game changer.
“Jadi produk konsumer seperti emas itu memang tumbuh signifikan di Bank BSI. Bahkan untuk 2025 kami lebih optimistis lagi karena saat ini BSI secara resmi sudah mendapatkan license menjadi bullion bank,” kata Cahyo melengkapi Hery.
Oleh karena itu, lanjut Cahyo, perseroan bersyukur bisa menjadi salah satu yang dipilih oleh pemerintah menjadi bank emas pertama di Tanah Air.
“Ini menjadikan cikal bakal dari pada pertumbuhan ekosistem bisnis emas yang lebih lengkap,” tegas Cahyo.
Langkah strategis BSI di industri emas
Layanan perbankan di Bank Syariah Indonesia (BSI) (instagram.com/banksyariahindonesia)
Apa yang diungkapkan Cahyo beralasan kuat. Selama ini, BSI kerap memperkuat kerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. Selain itu, pada November 2024, perseroan menempuh langkah strategis untuk memberikan solusi investasi yang aman tepercaya dan mendorong pendalaman sektor keuangan syariah melalui industri emas melalui kerja sama dengan PT Hartadinata Abadi Tbk.
Melalui kerja sama tersebut, perseroan meluncurkan BSI Gold. Produk tersebut merupakan logam emas batangan eksklusif berlogo BSI dengan karatase 99,99% yang memiliki standar SNI dan telah memperoleh rekomendasi Kesesuaian Syariah dari MUI.
Sementara itu, terkait bisnis logam mulia, BSI menunjukkan kinerja yang sangat positif sepanjang 2024. Bahkan, bisnis BSI tersebut terdorong oleh antusiasme nasabah kaum muda yang tinggi dalam berinvestasi emas.
Bisnis emas BSI meningkat
Bisnis emas BSI tercatat naik 78,18% secara tahunan. Produk cicil emas menjadi primadona dengan lonjakan pembiayaan sebesar 177,42% secara tahunan (YoY) ke angka Rp6,4 triliun.
Selain cicil emas, bisnis gadai emas BSI juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pertumbuhannya mencapai sekitar 31,3% secara tahunan ke angka Rp6,4 triliun pada 2024. Kualitas pembiayaan bisnis emas ini pun sangat sehat dengan NPF nyaris 0%.
“Bisnis emas memang merupakan unique product kami dan memiliki potensi untuk bertumbuh makin besar. Sebab tren investasi emas terus meningkat karena merupakan aset safe haven. Terlebih kenaikan harga emas sangat terjaga dan signifikan, contohnya seperti pada tahun lalu yang mencapai 32,4%” tutupnya.
Sentimen: positif (100%)